Tawanita - Para pekerja kantoran, terutama wanita, yang hampir sebagian besar aktivitasnya duduk berjam-jam di depan komputer harus waspada. Riset terbaru menunjukkan kebiasaan berlama-lama duduk berdampak pada masalah kesehatan.
Peneliti dari University of Leicester menemukan wanita yang duduk hingga tujuh jam setiap hari memiliki risiko terkena penyakit diabetes tipe 2 lebih dini dibandingkan dengan wanita yang aktif.
Untuk membuktikannya, tim peneliti merekrut 505 relawan pria dan wanita berusia 59 tahun keatas. Setiap relawan ditanyai pertanyaan terkait lamanya mereka menghabiskan waktu duduk selama seminggu.
Setelah itu, setiap relawan juga diminta untuk menjalani tes untuk mengukur kadar kimia tertentu dalam darah mereka yang berhubungan dengan risiko timbulnya diabetes.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Preventive Medicine mengungkapkan bahwa rata-rata wanita duduk selama 4 sampai 7 jam setiap hari. Sedangkan pria antara 4 dan 8 jam sehari.
Peneliti menyakini wanita yang duduk paling lama lebih cenderung memiliki kadar insulin tinggi. Terbukti, hasil tes menunjukkan wanita juga memiliki jumlah protein C-reaktif, leptin, adinopectin dan interleukin-6 lebih tinggi, dimana semua bahan kimia yang dilepaskan oleh jaringan lemak di perut ini dapat memicu risiko timbulnya peradangan yang berbahaya.
Sayangnya, temuan ini tidak ditemukan pada pria. Peneliti meyakini hal ini mungkin bisa terjadi karena perempuan lebih mungkin untuk ngemil ketimbang pria saat sedang duduk atau mungkin karena pria lebih banyak bergerak. Sehingga, ilmuwan menyarankan agar wanita banyak bergerak untuk mencegah penyakit kronis.
"Penelitian ini memberikan bukti baru bahwa semakin lama duduk, maka memiliki dampak kerusakan pada resistensi insulin dan peradangan kronis pada wanita bukan pria. Temuan ini mendorong supaya perempuan tidak berlama-lama duduk, sebagai salah satu faktor penting dalam mencegah penyakit kronis, " kata peneliti.
Peneliti dari University of Leicester menemukan wanita yang duduk hingga tujuh jam setiap hari memiliki risiko terkena penyakit diabetes tipe 2 lebih dini dibandingkan dengan wanita yang aktif.
Untuk membuktikannya, tim peneliti merekrut 505 relawan pria dan wanita berusia 59 tahun keatas. Setiap relawan ditanyai pertanyaan terkait lamanya mereka menghabiskan waktu duduk selama seminggu.
Setelah itu, setiap relawan juga diminta untuk menjalani tes untuk mengukur kadar kimia tertentu dalam darah mereka yang berhubungan dengan risiko timbulnya diabetes.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Preventive Medicine mengungkapkan bahwa rata-rata wanita duduk selama 4 sampai 7 jam setiap hari. Sedangkan pria antara 4 dan 8 jam sehari.
Peneliti menyakini wanita yang duduk paling lama lebih cenderung memiliki kadar insulin tinggi. Terbukti, hasil tes menunjukkan wanita juga memiliki jumlah protein C-reaktif, leptin, adinopectin dan interleukin-6 lebih tinggi, dimana semua bahan kimia yang dilepaskan oleh jaringan lemak di perut ini dapat memicu risiko timbulnya peradangan yang berbahaya.
Sayangnya, temuan ini tidak ditemukan pada pria. Peneliti meyakini hal ini mungkin bisa terjadi karena perempuan lebih mungkin untuk ngemil ketimbang pria saat sedang duduk atau mungkin karena pria lebih banyak bergerak. Sehingga, ilmuwan menyarankan agar wanita banyak bergerak untuk mencegah penyakit kronis.
"Penelitian ini memberikan bukti baru bahwa semakin lama duduk, maka memiliki dampak kerusakan pada resistensi insulin dan peradangan kronis pada wanita bukan pria. Temuan ini mendorong supaya perempuan tidak berlama-lama duduk, sebagai salah satu faktor penting dalam mencegah penyakit kronis, " kata peneliti.