Nikmatnya Pelukan Dari Sang Suami - TAWANITA
Headlines News :

Nikmatnya Pelukan Dari Sang Suami

Update TAWANITAMinggu, 03 Juni 2012 | 01.01


Tawanita - DULU,Ketika aku masih SLTP,aku cmburu melihat poto didompet temenku.dalam foto itu,temenku dipeluk mesra oleh cowok,pacarnya.

Terkadang aku pun jadi berkhayal . Bagaimana rasanya dipeluk cowok, ya? Aku cemburu dngn temenku itu. Meskipun begitu aku bersyukur belum pernah dipeluk cowok. Sebab berpelukan dengan lawan jenis yang belum jadi mukrimnya itu dosa. Apalagi guruku sering berpesan agar kami para murid,selalu menjaga kebersian. karena kebersian itu bagian dari iman.

Bukan hanya bersih badan melainkan juga bersih batin. Aku juga ingin dipeluk cowok seperti temenku itu,namun aku pingin dipeluk oleh suamiku yang telah halal memetiku.dan aku berdo'a selalu.
Seiring berjalanya waktu aku berusaha melupakan rasa kecemburuanku.

Dan menjelang kenaikan kelas dua aku jatuh hati pada kakak kelasku yang berinisial MD.Bermula aku mendengar rahasia MD.
MD selalu rengking 5besar dngn belajar sehabis tahajud.
itulah yang membuat aku jatuh hati.

Dan aku hanya memendam rasa itu dihati dan berbagi pada sahabat dekatku E yang seangkatan dngn MD. Hingga menjelang lulusan MD,aku tidak berani berterus terang tentang apa yang ada dihati karena aku menyadari aku tidak sebanding dengan MD.MD yang cerdas,tampan,keturunan keluarga berada,membuat aku minder.

Aku kebalikanya.nilai belajarku pas pasan bahkan temenku menilai aku kaya monyet karena wajahku yang hitam.
Biarpun wajahku hitam yang penting hati putih seperti mutiara.meskipun hidup miskin,hatinya dikayakan oleh_Nya.dan aku hanya berdo'a semoga MD mempunyai perasaan yang seperti aku alami.

Setahun kemudian ketika aku lulus SLTP,aku tidak melanjutkan sekolahku karena alasan kurang biyayah walaupun nilaiku cukup memuaskan. 3bulan stelah lulusan,aku mendaftarkan diri ke PJTKI dngn tujuan ke Hongkong. Biarlah aku tidak bisa melanjutkan sekolah,tetapi kelak aku berhasil aku bisa membantu biyayah untuk adik2ku. Enam bulan aku berada dipenampungan akhirnya aku dapat berangkat ke HongKong.

diHongKong aku dapat kerjaan merawat kakek nenek yang menjadi majikanku.dan anak majikanku juga punya pembantu dari indonesia.sabtu malam minggu bisa ketemu karena makan-makan ditempatku. Sbut saja nama pembantu anak majikanku itu Lili.
Lili sering bercerita tentang cowoknya,sementara aku jadi pendengar setia.apa bila Lili cerita tentang kebersamaanya dngan cowoknya saat dikampung,rasa cemburuku muncul.

Bagaimana rasanya dipeluk oleh cowok? Namun aku hanya menghibur diri,aku yakin stelah menikah kelak pasti ku akan merasakan.tetapi kapan? Hampir 4tahun diHonkong tak ada cowok mendekat,apalagi ngajak menikah.
Terkadang aku telpon kekampung,orangtuaku bercerita bahwa,satu,dua,tiga temenku mulai surut pada menikah.namun aku?seorang cowok yang dekat saja tidak ada.

Hingga sekitar 5 bulan menjelang aku cuti,ada orang yang ingin meminangku. Tetapi karena agama dan akhlaknya tidak baik,tentu saja aku menolaknya dan orang tuaku tidak merestui.
Biarpun tidak ada cowok mendekat,hatiku masih menyimpan harapan pada MD. Aku selalu berdo'a padaNYA,agar MD yang menjadi jodohku.

Kmudian ketika aku cuti,ada teman seorang cowok,sbutlah P.Dia memberikan perhatian padaku.selama ini aku tidak pernah mendapt perhatian dari cowok selaih ayahku.
Aku menganggap P hanya teman.P hanya teman biasa,tidak lebih.tak aku sadari P perhatian padaku tidak hanya teman,ketika ibunya datang ke rumahku.Jujur aku sangat terkejut,demi melihat senyum orangtuaku,akhirnya aku jalan bersama P.

Stelah aku kembali ke HongKong,karena masa cutiku habis,entah mengapa aku merasa tersiksa oleh sikapku sendiri.
Meski P orangya baik,rajin ibadah,juga ulet bekerja disawah,dalam hatiku yang ada tetap saja bayangan MD.
Semakin aku melupakan MD dan ingin menerima P,hatiku justru semakin tersiksa.Berat badanku juga turun dratis karena banyak pikiran. Akhirnya aku berterus terang pada P,bahwa aku tidak bisa menerimanya karena aku suka pada orang lain...

.P ternyata tidak percaya dngn kata2 ku.P menangis dan mengiba.tidak hanya kepadku tapi juga pada orang tuaku.namun tangisan P tidak bisa merubah keputusanku,karena yang hadir menghiasi mimpiku tetplah MD. Aku justru semakin benci pada P karena tidak mau mengerti perasaanku.
ibuku juga sudah menasehati agar tidak mengharapkan MD yang blum pasti.aku memang pernah cerita pada ibu ketika cuti.karena aku lebih enak curhat pada ibu daripada pada teman.

Hari terus berjalan,5bulan kemudian aku mengenal cowok berisinial D,lewat temenku W.aku dan W,sering telpon bersama kepada D,kemudian bercanda bersama.apalagi kita tinggal didesa yang sama.hanya saja dulu D tinggal diambarawa bukan didesaku.bahkan stiap aku hendak bicara sama adiku ,melalui ponsel D,karena tiap telpon orangtuaku,adiku sdang main dirumah D.

Berawal aku sms mengucapkan terimakasih bisa bicara sama adiku,aku jadi sering kirim kabar.dan entah mengapa aku tiap sms padanya stelah habis Shalat,namun ternyata ketika ku tanya balik ternyata D belum shalat.hatiku merasa tergugah untuk mengingatkan D agar tidak lupa shalat,karena amalan yg pertama kali dihisab adalah shalat.dan ketika D menjawab belum siap shalat,aku justru mengirim pesan pada D,apa mau jika disalati?alias mati?kok belum siap shalat.aku jadi ingat filem "Kiamat sudah dekat" yang pernah aku tonton.

aku bisa berdakwah pada D,agar tidak lupa beribadah.bila tidak hafal semua bacaan shalat,ku sarankan agar D rajin berjama'ah.
Sekitar sbulan berlalu aku mendengar cerita dari ibuku Bahwa D skarang berubah.D rajin ke mushola ,aku merasa senang karena D mau shalat. Di saat itu pula,lewat temenku,MD hadir dalam kehidupanku.
Kehadiran MD membawa angin gembira .aku pun tak kuasa menahan untuk tidak bercerita tentang gejolak hatiku selama ini.

Tujuh tahun ku pendam perasaan ini,akhirnya dapat terungkap.dan aku tambah senang ketika MD menjawab semoga do'aku dikabulkan oleh_Nya,setelah mendengar aku menaruh hati padanya.

Kebahagiaan yang kurasakan membuahkan kebingungan dan kalut hatiku.disaat perasaanku pada MD sudah terungkap,dan aku ingin meninggalkan D,hatiku terasa berat.Seperti ada setitik rindu dihatiku karena sering berkomunikasi dengan D.
Apalagi stelah W pulang cuti,dia bilang padaku bahwa D sekarang benar-benar berubah.Bahkan W bilang,meski sering komunikasi tetapi dia tidak berani mengingatkan shalat karena takut D tersinggung.W juga takut jika aku meninggalkan D,D akan tersinggung.

Ah,aku jadi dilanda kebingungan antara MD dan D.Aku menaruh hati pada MD tetapi stitik rindu pada D membuat aku berat untuk meninggalkanya.
Akhirnya,kuputuskan untuk komunikasi pada MD dan D sebagai teman.aku tidak mengerti D menjadi lebih simpati padaku daripada W.apa mungkin bertepuk sebelah tangan?atau aku sering mengingatkan D untuk beribadah?

Skitar setahun kemudian D berminat meminangku.Aku dilanda kebingungan luar biasa mendengar D akan meminangku.
Meski dihatiku ada rindu padanya,didasar hatiku yang paling kecil aku masih berharap pada MD yang menjadi jodohku.
Namun stelah aku shalat meminta petunjukNYA,yang hadir dalam mimpiku itu D ,bukan MD yang biasa menghiasi mimpiku.
Akhirnya,aku menerima pinangan D.Meskipun aku sudah dipinang oleh D,aku masih juga menjalin hubungan menjalin komunikasi dengan MD.Terkadang aku juga terpikir jika sudah dipinang,kemudian menikah,tentu rasa cemburu yang ku rasakan akan sirna.
Karena bila aku sudah menikah,aku bisa poto mesra dalam pelukan suamiku.tapi entah mengapa aku terkadang masih berharap MD yang menjadi jodohku.
Namun bila aku telpon ke kampung,aku jadi merasa bersalah.sejak aku dipinang D,tetangga depan rumahku yang tidak suka itu berkomentar pada orang tuaku dan tidak enak didengar.

Tetanggaku bilang orang tuaku pakai dukun agar aku menerima pinangan D.
Padahal dalam pandangan tetanggaku,lebih baik P daripada D.karena P rajin mengaji dan sering mengumandangkan adzan,sdangkan D,tidak bisa mengaji apalagi mengumandangkan adzan.
Ada yang bilang D lebih berharta ketimbang P.

Aku hanya bisa berusaha menghibur diriku,bahwa aku menerima dia bukan karena dari keluarga berada atau orangtua mendukunkan aku agar menerima D,tetapi karena aku ingin berdakwah,agar D mau beribadah,juga karena dihatiku ada rindu pada D.meskipun dalam pandangan tetanggaku P lebìh baik daripada D,jika aku tidak suka P,tentu aku tidak memaksakan diri.aku akan berusaha untuk tidak menyakiti orangtuaku juga D.

Hari dan bulan berlalu.MD berusaha tidak mengganggu hubunganku dngan D,meskipun terkadang MD kirim pesan dan mengatakan rindu padaku.
Bila mendapat pesan dari MD,terkadang aku merasa senang.namun aku sadari bahwa aku sudah dipinang D.hingga MD menjalin komunikasi dengan temenku yang berisinial K.
Sejak itu MD,jadi jarang kirim kabar padaku.

Pada suatu hari aku bercanda dngan K yang kata MD kelewatan.MD pun kirim pesan yang menurutku sangat kasar.Aku menangis membaca sms MD,dadaku terasa sesak.
Kenapa MD lupa dengan pesanya saat pertama hadir dalam kehidupanju,agar aku tidak membenci bila menerima kekuranganya.Justru yang terjadi sebaliknya.MD bukan hanya membenciku,tetapi menyakiti dengan pesan kasar yang dikirimnya.
MD yang dulu pernah membuat aku menaruh hati padanya,tega membuat hatiku terluka.
Bahkan K bilang kepadaku bahwa selama ini sebenarnya MD tidak pernah menaruh simpati padaku.
MD yang pernah menjadi mahasiswa itu,sebenarnya punya cewek yang sekampus denganya.aku seperti terbangun dari mimpi mendengar kata-kata K.aku tersadar bahwa aku tidak sebanding dengan MD.
Orang yang bergelar sarjana dan berpendidikan tinggi,mana mungkin bersimpati dan rindu padaku?

Anehnya,aku malah bercurhat apa yang aku alami pada D.sungguh D malah menghiburku dan bilang mungkin MD lagi banyak masalah sehingga sms bernada kasar.Aku sungguh malu dan merenungi apa yang aku alami.
Bagaimana andai yang terjadi sebaliknya?Mungkin aku akan marah-marah pada D.

Apa yang ku tanam ,aku baru memetik hasilnya.Dulu aku pernah aku bermaksud menyakiti P dengan mengatakan aku tidak suka kepadanya.kini MD yang berkata lewat K bahwa sebenarnya dia tidak menaruh hati padaku.aku baru sadar kenapa P dulu menangis dan mengiba padaku juga pada orang tuaku.Sekarang aku merasakan sakitnya hati ini dibohongi oleh orang yang aku sayangi.
Apa yang aku alami mungkin teguran dariNYA agar aku berubah menjadi lebih baik.apa yang baik menurut pandanganku belum tentu baik buatku,begitu juga sebaliknya.

Meskipun dulu aku menaruh hati pada MD,aku tersadar MD bukan yang terbaik untukku.

Dia yang maha kuasa telah menganugrahkan D padaku,walaupun orang lain menilai D tidak baik untukku.

Perlahan,rasa simpatiku pada MD memudar,berpindah pada kebaikan D yang selama ini ku abaikan,diantaranya keseriusan D membaca Alqur'an.

Aku teringat pesan temenku;bila tidak bisa menjadi bunga,jadilh rumput hijau yang menyejukan".

Aku berusaha menjadi istri shalehah yang menyejukan hati suami.juga jadi istri yang meneladani sahidah Kadijah,istri pertama Rasulullah yang menjadi penebar semangat bagi suaminya.

Akhirnya aku pulang cuti dan menikah dengan D.usai menikah dan shalat berjama'ah,bacaan Alqur'an suamiku tartil dan pelan.
Ketika memandang suamiku,ku temukan cinta dan kasih sayang tulus lewat sorot matanya.Aku merasakan kesabaranya dalam menghadapi sikapku.

Dan dalam pelukan D,suamiku,aku bisa poto bergaya mesra untuk ditaruh dalam dopetku.

Dalam pelukan suami yang sudah di bingkai ikatan suci pernikahan ,hati terasa damai dan bahagia.

Berpelukan dengan suami bisa bernilai ibadah,sdangkan berpelukan dngan cowok yang belum halalnya adalah dosa.

Cemburu yang pernah bersemi dalam benakku,kini telah berlalu dan memudar. Semua tergantikan oleh nikmat dariNYA dalam bingkai pernikahan. Aku berharap pernikahanku Barokah,Sakinah ,mawadah,dan warohmah. Bersama suami,aku berusaha mengharap cinta dan Ridho'Nya.

~*~

Subhannallah...
Sarankan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
previous previous
 
Home | Profile | Contact Us | Advertise | Join Us
Desain website dikutip.com
All Right Reserved - tawanita | Inspiring For Woman
CreavindoGroup 2010 - 2012 ©
Copyright © 2012 Creative Globalindo Group - All rights reserved