TAWANITA
Headlines News :

TERBARU

Agar Kemarahan Tak Berubah Jadi Pertengkaran Hebat

Update TAWANITAJumat, 27 Juli 2012 | 16.53


Tawanita - Rasa emosi pada pasangan seringkali sulit dikendalikan hingga berujung pada pertengkaran hebat. Sebenarnya kemarahan tersebut jika diatasi dengan benar, bisa membuat hubungan pernikahan menjadi lebih sehat. Semuanya tergantung bagaimana Anda mengontrol kemarahan itu.

Anda bisa saja memilih untuk bertindak emosional dan kemudian saling berdebat kasar dengan suami. Atau Anda dapat mencoba mengomunikasikan perasaan marah itu secara rasional dan efektif. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan agar kemarahan pada suami tak berubah jadi pertengkaran hebat. Tips berikut ini pas untuk Anda yang sulit mengontrol emosi pada pasangan, terutama di bulan Ramadan.

1. Sebelum meluapkan kemarahan, coba lihat lagi apakah memang penyebab Anda emosi itu benar-benar karena keteledoran suami. Coba tempatkan posisi Anda di posisi pasangan. Biasanya setelah mencoba evaluasi lagi emosi tersebut, Anda akan menyadari kalau suami tidak dengan sengaja membuat istrinya marah.

Evaluasi lagi apakah penyebab Anda marah itu penting untuk dipertengkarkan. Seringnya pasangan bertengkar karena hal kecil, padahal sebenarnya ada masalah lainnya yang menjadi isu besar. Misalnya, Anda membentak pasangan karena lupa membuang sampah, padahal Anda marah padanya karena dia pulang terlambat. Kenali penyebab sebenarnya sebelum mengonfrontasinya pada suami. Jangan sampai Anda bertengkar tanpa tujuan dan penyebab yang jelas dan penting.

2. Tarik napas dalam-dalam sebelum meluapkan kemarahan pada suami. Cobalah untuk menenangkan diri dulu sebelum bicara pada suami karena itu bisa mengurangi kesempatan pasangan untuk bertindak defensif atau tidak rasional. Bicara dengan nada suara yang tidak tinggi dan hindari menggunakan bahasa tubuh yang menginsyaratkan negatif.

3. Ketika bicara pada suami soal kemarahan Anda, jangan melebar ke hal-hal lain. Oleh karena itu tidak ada salahnya Anda tulis dulu apa yang sebenarnya jadi penyebab Anda emosi. Hindari mengungkit masalah yang tidak relevan. Hal itu hanya akan membuat suami marah dan tidak akan menyelesaikan masalah. Kalau ada hal lain yang membuat Anda marah, simpan dulu untuk dibahas lain waktu.

4. Usahakan Anda tidak mengeluarkan kata-kata yang membuat suami merasa terhina. Perhatikan nada suara Anda saat bicara dan jangan terkesan sarkastik. Memanggil pasangan dengan ucapan 'sayang' seperti saat normal pun bisa terkesan palsu kalau Anda bicara dengan nada sarkas.

5. Saat pasangan berusaha memberikan penjelasan soal tindakannya yang membuat Anda marah, dengarkan dengan baik. Jangan menyela pembicaraannya. Biasanya ketika sudah emosi, ketimbang mendengarkan penjelasan suami, Anda sudah sibuk memikirkan kata-kata apalagi yang akan diucapkan untuk menghakiminya. INGAT!

Jomblo High Quality,Mau Tau?

Update TAWANITASabtu, 14 Juli 2012 | 21.35



Tawanita -
Ngejomblo emang sesuatu yang ngga bisa diterima begitu saja. Sebab sebagai makhluk Adam yang memiliki naluri cinta, tentu kita ngga akan sanggup untuk hidup sendiri di dunia yang luas ini. Apalagi lingkungan kita pun menuntut untuk senantiasa mengupdate diri, sehingga kita kadang dituntut untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan yang kadang ngawur ini.

Penderitaan sebagai seorang jomblo kadang menjadi alasan kita untuk segera mencari gebetan untuk mengakhiri masa-masa kesendirian kita, tapi tetep standar operasionalnya harus tetep ada bro. Mulai wajahnya yang mesti cantik lah, pinter, sampe alim and taat sama agama. Padahal mana ada orang alim yang mau pacaran sih?! Hingga suatu hari temenku pun angkat bicara.

“Boy, ternyata loe jomblo selama ini bukan karna ngga laku. Tapi karna emang loe nya aja yang ngga mau pacaran. Buktinya banyak kok cewek yang naksir ama loh” celetuknya.
“Emang kenapa sih?” tambahnya lagi penasaran.

Seperti biasa klo aku ditanyain masalah gebetan, aku cuman jawab dengan santai.
“Bro, sebenarnya gue itu bukannya ngga pengen pacaran. Tapi entar klo gue pacaran sama seseorang, gue takut klo fans-fans gue yang lain bakal sakit hati dan bunuh diri. Klo udah gitu siapa yang mau tanggung jawab coba?” kataku asal.

“Nah, daripada terjadi hal-hal yang ngga diinginkan. Lebih baik pacarannya sesudah nikah aja kan? Lebih aman, tenteram dan terkendali. Ya tokh?!” tambahku.

Hihihi...bukannya sombong bro. Walaupun muka sama kantong pas-pasan gini mah, masih banyak yang mau kok. Yah karna gue emang udah terdaftar sebagai anggota High Quality Jomblo (Jomblo Berkualitas Tinggi). Gini-gini kita juga ngga bakal sembarangan milih cewek, apalagi buat dijadiin temen hidup yang akan nemenin kita menjalani kehidupan ini dalam kurung istri.

Sebagai jombowan/ jomblowati yang telah terakreditasi dan diakui, kita mesti bisa membalik keadaan yang semula menjerat dan menjatuhkan kita menjadi sebuah profesi yang membanggakan. Kita harus belajar PEDE dengan status jomblo yang melekat di jidat kita, dengan alasan apa pun itu kita dapat. Dan klo bisa membuat para aktivis pacaran itu pada malu dan ngga lagi bangga mesra-mesraan di depan kita. Karna gimana pun juga, kita ini manusia yang punya hati kan bro?

Yah, loe ngga perlu sedih karna cinta loe selalu ditolak. Karena itu semua memang sudah nasib loe aja yang sial. Hahahaha....Makanya entar loe minta ajarin para pengemis aja, gimana tuh bikin ekspresi wajah yang cukup menyedihkan supaya orang kasihan sama kita dan ngga punya alasan nolak permintaan kita. Lumayan klo lagi nganggur, loe cukup duduk di jembatan sambil menengadahkan tangan. Mbak...kasihani saya mbak, kucing saya laper. Udah dua hari ini ngga makan. Ckckckck...gubrak!!!

Gue yakin, udah banyak waktu kita yang kebuang sia-sia cuman pengen ngejar seseorang yang kita idolakan. Tapi loe tau ngga klo ngga semua cewek itu suka sama cowok yang agresif and ngga tau malu ngungkapin cintanya dengan puisi-puisi gombal bin cupu.

Malah banyak cewek yang suka sama cowok yang slow, melankolis and religius. Disinilah bisa terlihat perfeksionisnya kita sebagai seorang cowok yang menjadi agen CIA (Cowok Idaman Akhwat). Tenang meyakinkan, pendiam disaat-saat yang ngga bermanfaat dan menjadi orator saat diskusi atau seminar di depan umum. Dan satu lagi religius dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan. Hehehe...kayak Dasadarma Pramuka aja.

Suatu hari ketika gue ngetik di rental depan kampus, kebetulan ada seorang ibu-ibu yang berpenampilan seperti guru yang minta tolong diketikkan sebuah surat sebanyak dua lembar. Begitu selesai diketik, kemudian langsung gue print. Tentu dalam hati gue ngga berharap diberi apa-apa selain ucapan terima kasih. Tapi ngga taunya si ibu tadi malah ngasih uang yang lumayan banyak. Yah, Emang klo rezeki ngga kemana. Temen gue yang dari tadi nongkrong disamping gue langsung ngelirik duit yang masih tergeletak di atas printer.

“Nah, loe mau tau ngga kenapa si ibu tadi ngasih kita duit?” tanyaku memecah kesunyian.
“Emang kenapa bro?” tanyanya.
“Yah, karna gue emang pantes mendapatkannya”

“Dalam pekerjaan, kita ngga bakal dapat gaji yang sesuai klo kita yang membutuhkan pekerjaan
tersebut. Tapi klo kita yang dibutuhkan, tentu kita akan mendapatkan sesuatu yang di luar
harapan kita. Loe paham ngga?” tanyaku untuk sekedar meyakinkan.
“Nah, berarti disana orang kan yang perlu keahlian kita? Makanya jangan heran bro” tegasku.

Yup. selama loe mengobral cinta kesana kemari, loe bakal dapet yang pas-pasan. Apalagi klo niatnya cuman senang-senang dengan pacaran. Dijamin bakal cepet bosan deh. Karna niat loe bermasalah. Berbeda ketika menjadi salah satu dari High Quality Jomblo yang ngga gampang tergoda dengan cewek-cewek gampangan. Dan lebih sibuk memperbaiki diri dengan Islam. Lebih-lebih menjadi salah satu pejuang Islam. Karna gue yakin kita bakal dapet isteri yang lebih dari harapan kita, kalo pun ngga dapet di dunia tentu Allah akan menggantinya dengan bidadari di syurga sana. So, kenapa kita mesti futur mengharap rahmat Allah?

Mulai sekarang kita mesti punya prinsif dan idealisme yang kokoh. Punya tujuan hidup yang benar sebagai makhluk hidup, bukan robot. Karna semua yang kita lakukan ini pasti dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Jadi kita juga mesti punya target serta agenda hidup yang lebih prosfek sehingga membawa kita ke dalam keberuntungan yang tidak kita duga tadi. Ngga usah buang waktu untuk mengejar seseorang, tapi biarkan orang lain yang bermimpi dan mengejar kita.

Karna klo loe nanya pada semua cewek gimana lelaki idamannya. Mereka mesti pengen punya suami yang taat beragama, sholeh, dan bisa membimbing dirinya untuk mencapai ridho Allah. Logikanya klo kita sholeh, kemungkinan besar jadi rebutan merekea kan? Nah, itulah rahasia terpenting dari seorang anggota High Quality Jomblo. Tapi juga ngga dibenarkan klo tujuan keIslaman kita cuman karna pengen dapet istri/suami yang sholeh/sholehah. Semuanya akan berjalan alami sebagaimana mestinya dan mungkin melebihi rencana kita.

Masih banyak urusan-urusan dari agama ini yang mesti kita selesaikan. Karna saat ini Islam udah jadi barang lama yang ditinggalkan oleh orang Islam sendiri. Mereka malah termakan paham-paham di luar Islam yang menyesatkan dan menjauhkannya dari Islam yang murni. Dalam kehidupan yang hedonis (serba boleh) ini apa pun mereka lakukan dengan alasan liberalisme (kebebasan). Padahal kita ini bukan lah binatang, kita adalah makhluk mulia yang telah diberikan Allah petunjuk berupa aturan-aturan Islam untuk menjalani kehidupan ini. So, kenapa kita masih mengambil aturan di luar Islam yang kebanyakan malah bertentangan dengan keyakinan aqidah Islam itu sendiri.Sudah saatnya kita melepaskan diri dari penjajahan, membuang segala macam paham-paham warisan penjajah dan menggantinya dengan ajaran Islam yang luhur. Dengan jalan dakwah fikriyah (pemikiran) dan tanpa kekerasan. Jangan buang waktu dengan agenda-agenda ngga penting dan sibuk cari gebetan. Karna gue yakin, ketika kita sudah benar-benar siap. Dia akan datang dengan sendirinya, dan mungkin akan melebihi dari harapan dan impian kita selama ini. Okey?!

5 Kegiatan yang Dilakukan Para Jomblo di Akhir Pekan


Tawanita - Bagi Agan-agan yang udah punya pacar, biasanya akhir pekan adalah momen yang pas untuk kencan dan berduaan. Lalu, bagaimana dengan agan-agan yang masih jomblo??, apa yang biasa agan lakukan untuk mengusir kekosongan karena belum juga memiliki pujaan hati selalu di hati?
berdasar hasil survei LSJK (lembaga sensus jomblo Kelurahan) ada 5 kegiatan yang kebanyakan para jomblo-jomblo in the world lakukan di akhir pekan, langsung saja cekiduttttt.....

1. Kumpul Bersama Teman-teman ataupun keluarga
Kegiatan ini yang paling banyak dilakukan oleh para jomblo di akhir pekan, ngumpul bersama teman-teman senasib (jomblo juga) skedar nongkrong, (sering disangka maho kalo nongkrongya sesama jomblo trus cowok semua, kadang juga disangka boyband.. ) nonton bareng, makan-makan, atw mngkin main game rame-rame (paling sering ane lakuin nih ma teman2.. ) n kebanyakan nih klo jomblo lagi nongkrong pasti mengomentari pasangan yang sedang berkencan. bukannya iri tapi mnurut para jomblo itu menjadi sebuah keasyikan tersendiri.
selain kumpul bersama teman kumpul bersama keluarga juga menjadi kegiatan akhir pekan yang menyenangkan buat para jomblo-jomblo.

2. Belanja
mungkin kegiatan ini kebanyakan dilakukan oleh jomblo-jomblo betina. belanja di mall, membeli brbagai macam keperluan. tapi bukan hanya cewek, kegiatan belanja yang dilakukan di akhir pekan juga jadi pilihan beberapa jomblo jantan, berburu dvd film, game n musik terbaru atau mungkin belanja buku-buku , bahkan ada sebagian yang ke mal sok pengen beli sesuatu , tanya-tanya harga ehh ujung-ujungnya cari jenis barang yang nggak ada, ternyata niat awalnya emang nggak mau beli karna ga punya duit, jalan ke mal cuma niat ngehabisin waktu (ciri jmblo ngenes)
 
3. Olahraga
Ada juga jomblowan atau jomblowati yang lebih memilih berolahraga di akhir pekan,
kbanyakan lbih mnyukai renang dan fitness untuk para jomblowati, n futsal untuk para jomblowan, atau ada yang lebih memilih olahraga catur mungkin..?
kegiatan olahraga dipilih demi menjaga kesehatan para pengidap jomblo jangan sampai udah jomblo trus sakit-sakitan (sungguh jomblo ngenes).

4. Bekerja

Ini untuk para jomblo workaholic atau para jomblo yang bekerja di kantor yang tidak mengenal kata libur, dengan pekerjaan yang berjibun para jomblo nggak akan ngerasa kesepian. tumpukan pekerjaan yang harus diselesaikan menjadi pilihan kegiatan akhir pekan.

5. Membaca & Ngeblog

mungkin banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk menghabiskan akhir pekan saat sendiri. salah satunya dengan membaca, buku, novel, komik, artikel di internet, dll. Dan yang paling utama atau kegiatan yang pasti dilakukan oleh agan n aganwati yg masih jomblo termasuk ane (promosi kejombloan) untuk menghabiskan akhir pekan adalah blog, bahkan masih sempat ngeblog disaat kumpul bersama teman atau keluarga, ngeblog sambil belanja, ngeblog sambil olahraga (Angkat besi sambil kejar pertamaxx), ngeblog sambil bekerja (sampe salah ngetik, mau buat blog malah nulis surat perjanjian perusahaan).

Quote: apapun kegiatan di akhir pekan yang dipilih agan-agan yang masih jomblo yang paling penting adalah  JADILAH JOMBLO BAHAGIA YANG BERKUALITAS. sumber: kaskus.com

Ingin Perpanjang Umur? Kurangi Duduk!

Update TAWANITAJumat, 13 Juli 2012 | 22.13


Tawanita - MALAS bergerak dan lebih banyak duduk ternyata berdampak kurang baik bagi kesehatan. Justru, dengan mengurangi duduk santai, Anda dapat memperpanjang umur.

BBC melaporkan, sebuah penelitian di Inggris mengatakan bahwa dengan memaksimalkan waktu duduk hanya tiga jam dalam sehari, maka Anda akan memperpanjang usia dua tahun dibandingkan mereka yang duduk lebih dari 3 jam sehari.

Dengan mengurangi duduk sambil nonton televisi menjadi dua jam dalam sehari, maka diyakini usia bakal lebih panjang 1,4 tahun.

Tapi para peneliti dari Amerika menekankan bahwa tip panjang umur ini bukan resep yang kuat. Dengan kata lain, hasil tiap orang bakal sangat berbeda tergantung kondisi pribadi masing-masing individu.

Beberapa penelitian mengaitkan hubungan antara durasi duduk menonton televisi dengan risiko terkena diabetes dan meningkatnya peluang meninggal dunia.

Tapi sekali lagi, penelitian-penelitian ini tidak bisa menjadi penegas bahwa hubungan antara duduk menonton dan risiko terkena diabetes adalah hubungan sebab-akibat. INGAT!

Kisah Ayah yang Mengorbankan Anaknya


Tawanita - Ini kisah tentang seorang Ayah yang sangat menyayangi anaknya. Dia bekerja sebagai Bridgemaster (Penjaga jembatan yg dilalui rel kereta api). Sehari-hari dalam pekerjaannya, anaknya selalu menemaninya. Dia suka melihat kereta lewat, mengamati orang2 didalamnya dan sedikit mengetahui pekerjaan ayahnya.

Pada suatu hari, pria tersebut mendapat perintah untuk mengangkat jembatan untuk memberi lewat sebuah kapal barang. Kemudian pria tersebut pun mendorong tuas untuk mengangkat jembatan tsb. Jembatan terangkat pelan2 dan kapal barang itu pun melewati jembatan secara perlahan. Sementara sebuah kereta yang melaju kencang dan dipenuhi ratusan penumpang terlihat dari kejauhan. Si anak melihat hal itu dan mengira kereta tsb akan menabrak jembatan jika jembatan tsb tidak segera diturunkan. Dia kemudian melihat kearah pos kerja ayahnya dan memanggil2. Ayahnya tidak kelihatan. Anak itu tanpa pikir panjang, segera berlari kearah panel kontrol yang berada diruangan mekanisme jembatan bekerja. Dia kemudian membuka pintu palka yg terletak dibawah tanah tsb dan berusaha mendorong tuas dari atas untuk mengubah jalur rel kereta. Tak lama ayahnya kembali ke pos untuk menurunkan jembatan yang ternyata telah menyadari kedatangan kereta tsb dan memandang keluar untuk melihat anaknya. Dia heran melihat anaknya tidak berada ditempat bermainnya dan berusaha mencari keberadaannya sedangkan kereta sudah mendekat. Ketika pria tsb melihat kearah ruang palka, dia melihat anaknya terjatuh ketika hendak mendorong tuas pengendali jalur kereta. Dia kaget seketika dan berteriak2 memanggil anaknya sedangkan kereta sudah melaju mendekati jembatan tsb. Dia menyadari kalau dia menurunkan jembatan tsb, anaknya akan hancur terjepit oleh jembatan itu. Pria itu serba salah, bingung dengan situasinya. Dia meraung2 memanggil anaknya tapi tak kuasa meninggalkan posnya sedangkan kereta sudah mendekat dalam hitungan detik. Dia kemudian memegang tuas dan melihat kearah kereta sambil menangis.

Dalam kebingungan, antara dia menarik tuas untuk menurunkan jembatan tsb dan menyelamatkan orang banyak dengan mengorbankan anak yang sangat dicintainya, ataukah dia akan membiarkan kereta yang ditumpangi ratusan orang itu menabrak jembatan dan menyelamatkan anak satu-satunya.

Dengan air mata bercucuran, akhirnya dia menarik tuas menurunkan jembatan. Kereta dengan ratusan orang yang menumpang didalamnya selamat. Di lain sisi anak yang dikasihinya meninggal terjepit jembatan. Tak ada seorangpun dikereta tsb yg menyadari atau melihat pengorbanan sang ayah.

Cerita ini merupakan kisah nyata berasal dari Cekoslowakia. Kisah yang pasti sulit dihadapi oleh siapapun yang mengalaminya. Pengorbanan yang luar biasa dari sang ayah, yang mengesampingkan keegoisannya untuk menyelamatkan orang banyak. Biarpun dengan hancur hati, ia kehilangan anaknya yang tunggal.

Semoga setiap kita yang membaca mendapatkan kandungan makna terdalam dari kisah ini. 

Kita harus berubah, jangan diam saja!


Tawanita -
Perkembangan dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terus berkembang dengan sangat pesatnya. Bahkan saking pesatnya pertumbuhan IPTEK menjadikan tatanan dunia yang semakin canggih. Tatanan dunia yang semakin canggih karena hadirnya globalisasi memberikan pengaruh negatif dan positif kepada masyarakat.

Pengaruh globalisasi dalam dunia peradaban manusia saat ini sangatlah signifikan, orang yang gaptek akan tertinggal oleh orang yang lebih berawawasan karena pada zaman sekarang ini hampir semua proses produksi, perdagangan, pendidikan, transportasi, dll menggunakan teknologi. Orang yang pola pikirnya masih tradisional akan tertinggal dengan mereka-mereka yang memiliki pengetahuan yang lebih maju. Namun anehnya realitas yang ada di dalam pesatnya dunia globalisasi, sebagian orang kurang bisa memanfaatkannya dan malah menjadi korban pengaruh negatif dari globalisasi tersebut. Padahal dengan hadirnya globalisasi semua hal dapat kita lakukan hanya dengan masuk ke jaringan internet. Baik belajar, mencari informasi sebuah tempat, alat produksi, dll.

Anda masih tahu binatang purbakala, dinosaurus? Melihat fakta yang ada menurut penelitian yang dilakukan oleh para sejarahwan ditemukan bahwa faktor kepunahan Dinosaurus adalah ketidakmampuannya beradaptasi dengan lingkungannya. Mungkin bukan hanya dinosaurus, terdapat banyak juga hewan-hewan langka yang telah terancam kepunahannya akibat dari ketidakmampuannya beradaptasi dengan lingkungan ini. Waktu terus berputar begitupun dengan perubahan yang semakin hari terus berubah seperti era sekarang ini. Kalau kita hanya diam di tempat sementara perubahan terus berlari dengan kencangnya. Apa yang terjadi? Kita akan tertinggal donk. So What gitu lohh???

Dalam salah satu kuliah juga dosen di kampusku pernah menyampaikan, "Dunia itu terus berubah, tidak akan tetap karena satu-satunya yang tetap itu adalah perubahan itu sendiri". So, perubahan itu perlu kawan. Kita harus berubah menjadi manusia yang lebih baik daripada peradaban manusia sebelumnya. Rasulullah bahkan sempat mewanti-wanti umatnya, "Barangsiapa yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin maka ia adalah orang yang beruntung, jika hari ini sama saja dengan hari kemarin ia orang yang rugi, dan jika hari inilebih buruk daripada hari kemarin maka ia akan celaka". Jadi Rasulullah juga mengharapkan agar umatnya terus mengalami perkembangan setiap harinya. Harus ada kemajuan hari demi hari. Ingat kisah dinosaurus diatas kawan, apa mau kita punah seperti mereka? Jangan-jangan suatu saat nanti akan ada fosil kepunahan manusia yang tidak mampu beradaptasi. Halahh ngawur! Hehe. Lho kenapa tidak sobat? Itu beneran lho! yang dimaksudkan punah disini adalah kita akan terbelakang dan pasti akan terkalahkan oleh orang-orang yang mempu beradaptasi dengan zaman.

Darimana kita mengawali perubahan?
Kita awali perubahan itu dari diri kita sendiri. Kita ubah sifat kita, kita tambah wawasan kita, kita asah kemampuan kita, dan terus berdoa, Insya Allah kita menjadi manusia-manusia yang unggul. Kita harus meninggalkan kebiasaan lama kita seperti hidup malas-malasan, kuper, dan sok tahu. ;-) Cobalah ganti dengan mengasah kemampuan dan bakat serta menambah wawasan.

Cobalah ubah kondisi hidup yang sudah nyaman (Comfort Zone) dan memberanikan diri masuk Discomfort Zone, zona yang tidak zaman dimana didalamnya kita diasah untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Berbuatlah untuk inovasi, kreativitas, lawan tantangan dan selalu dinamis.

Semoga bermanfaat. INGAT!

Siapa yang salah? Nasib atau diri kita?



Tawanita - Seringkali kita menyalahkan keadaan dengan apa yang terjadi pada diri kita. Kita lebih suka menyalahkan orang lain daripada berinstrospeksi mencari kesalahan sendiri. Banyak sekali orang-orang sekitarku yang lebih menyalahkan kebijakan pemerintah daripada mencari solusi jalan keluar masalah tersebut. Ada sebuah kisah menarik dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Nasa'i dan Tirmidzi.
Ada seorang lelaki dari kaum Anshar yang menghadap Rasulullah yang mengeluhkan nasibnya tak kunjung baik. Lelaki itu meminta agar diberikan sesuatu untuk kehidupannya,
"Wahai Rasulullah aku meminta sesuatu untuk dimakan untuk hari ini"
"Memangnya kamu tidak punya sesuatu di rumahmu" kata Rasulullah.
"Hamba cuma punya sehelai kain dan gelas besar yang dipakai untuk minum, wahai Rasulullah"
"kalau begitu bawalah kesini apa yang kau punya"
Kemudian lelaki itu pulang dan kembali sambil membawa sehelai kain dan gelas besar dan menghadap kembali ke Rasulullah.
"Wahai Rasulullah hamba membawa apa yang kau perintahkan" kata sang lelaki.

"wahai para sahabatku siapa yang hendak membeli barang-barang lelaki ini" kata beliau kepada para sahabatnya.

"aku berani membelinya dengan harga satu dirham wahai Rasulullah" kata seorang sahabat.
"adakah seseorang yang berani membelinya dengan harga yang lebih tinggi dari satu dirham" kata Rasulullah kepada para sahabat.

"aku berani membelinya sebesar dua dirham wahai Rasulullah" jawab salah seorang sahabat Rasulullah.
Kemudian barang-barang dari lelaki itu di beli oleh salah seorang sahabat.

"wahai saudaraku sekarang kamu punya uang dua dirham,tolong nanti yang satu dirham kamu belikan makanan buat anak isterimu dan yang satu dirham tolong kau belikan kapak setelah itu kamu bisaa kembali lagi kesini" kata Rasulullah.

Akhirnya lelaki itu pulang dan membelikan makanan untuk anak isterinya dan setelah itu dia menghadap ke Rasulullah.

"wahai Rasulullah hamba telah membelikan makanan yang satu dirham dan yang satu dirhamnya lagi hamba bellikan kapak ini" kata lelaki itu.

"sekarang kamu pergi ke hutan dan gunakan kapak ini untuk mencari kayu kemudian juallah ke pasar. Saya tidak mau melihatmu selama 15 hari" jawab Rasulullah.

Lelaki itu pun pergi mencari kayu ke hutan dan akan kembali ke Rasulullah setelah 15 hari.
Setelah 15 hari lelaki itu kembali mendatangi Rasulullah.

"wahai Rasulullah hari ini hamba mempunyai uang 10 dirham sekarang hamba bisa membeli makanan untuk anak isteri hamba"
Rasulullah tersenyum sembari melihatnya.

Ada hikmah di balik kisah tersebut, pertama hindarilah sifat meminta kepada orang lain. Usahakan semua yang didapat adalah berasal dari jerih payah sendiri dan hasil keringat sendiri. Kedua, hindarkan sifat menyalahkan orang lain karena mungkin saja apa yang terjaadi itu berasal dari kesalahan kita sendiri. Seperti yang terjadi kepada lelaki itu yang mengadukan nasibnya ke Rasulullah.
Semoga kisah ini bermanfaat. INGAT!

Sudah berfungsikah Pintu Hati kita?



Tawanita - Suatu ketika aku melihat secarik pintu yang ada di sebuah gedung yang kosong dan sangat rapuhnya sehingga siapapun yang masuk kesana dengan mudahnya mereka keluar masuk tanpa ada sebuah kendala. Disana aku sempat berpikir dengan seperti itulah hati kita. Kadang-kadang hati kita yang rapuh bisa mengakibatkan lalu lalang masuknya informasi yang negatif tanpa kita mampu membendungnya. Suatu ketika aku datang ke tempat semula dan disana aku melihat rupa dan bentuk pintu itu telah berbeda seperti sedia kala. Mungkin seorang tukang telah mereparasinya sehingga pintu itu kembali bisa di gunakan dan rumah itu pun telah dihuni oleh seorang keluarga, kini tak akan ada lagi sembarang orang yang bisa masuk ke rumah itu kecuali atas seijin pemilik rumahnya.
 
Hati kita yang terlalu terbuka juga memudahkan semua informasi masuk begitu saja tanpa kita bisa menyaring terlebih dahulu apakah itu bermanfaat atau tidak sehingga semua informasi itu terakumulasi dalam hati dan pikiran dan menyebabkan apa yang disebut bimbang, ragu, galau, dsb dikarenakan hati itu tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Pintu yang baik adalah pintu yang terbuka ketika kita membutuhkan akses masuk dan tertutup ketika membutuhkan penghalau sesuatu yang akan membahayakan diri kita. Ada sebagian orang yang terlalu menutup hatinya dan mungkin Allah telah mengunnci hatinya dari kebaikan-kebaikan sehingga nasihat apapun yang di ucapkan oleh seseorang akan mental di buatnya, Allah telah mengunci hatinya seperti yang teermaktub di Surat Al-Baqarah ayat 6-7 yang berbunyi :

"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman".
"Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. dan bagi mereka siksa yang Amat berat"
Ketika hati kita dapat menjalankan fungsinya dengan baik tentu semua bentuk nasihat baik yang bermanfaat bagi kita akan masuk meresap kedalamnya dan disalurkan ke seluruh tubuh sehingga terbentuklah jiwa yang kuat juga sebaliknya ketika hati kita terlalu terbuka kepada hal-hal yang bersifat negatif yang tidak memberikan manfaat kepada diri kita dan hal negatif itu terakumulasi dalam hati maka Allah akan mengunci hati kita dari kebaikan-kebaikan. Naudzubillah.
Mulai sekarang mari kita fungsikan pintu hati kita dengan sebaik-baiknya. Jadikan ia terbuka ketika ada nasihat positif yang akan membangun jiwa kita dan tertutup apabila ada hal-hal negatif yang akan masuk dan merusak jiwa.
Tetap semangat,INGAT!

Zona Nyaman yang Menjerumuskan Hidup (Our Life Is Our Choice) WATCH!

Tawanita - Sadarkah anda bahwa kebanyakan orang setiap harinya melakukan aktivitas yang sama dengan hari sebelumnya. Cobalah amati. Bangun pagi, pergi ke kampus atau tempat kerja, berkumpul dengan sahabat, merasa lelah kemudian pulang. Sesampainya di rumah kembali mencari sesuatu yang seru, bercanda lagi dengan tetangga, malamnya nonton TV, tak terasa sudah larut malam kemudian tidur dan hari berikutnya seperti itu lagi tahu-tahu kita udah jenggotan, kulit keriput, langkah semakin bergetar dan akhirnya akan ada sebuah penyesalan. Naudzubillah. Jangan ya?
Apakah semua rutinitas itu buruk? Tentu tidak. Ada juga rutinitas yang bersifat positif dan baik untuk masa depan. Saya yakin kawan tahu rutinitas positif itu karena apabila saya sebutkan tidak akan cukup dalam satu postingan ini karena rutinitas baik itu tergantung minat dan bakat dari teman-teman. Jika teman bercita-cita menjadi presiden tentu akan punya rutinitas berbeda dengan teman lain yang bercita-cita sebagai musisi dan sebagainya. Namun disini akan saya bahas mengenai rutinitas negatif kebanyakan orang yang sering terjebak di dalamnya. Inilah yang disebut sebagai Zona Nyaman (Comfort Zone). Hati-hatilah kawan setiap manusia pasti berpeluang terjebak dalam kebiasaan-kebiasaan yang negatif hingga kemudian menjaadikannya sebagai zona nyaman hidup. Zona nyaman adalah sifat alamiah manusia yang ingin selalu berada dalam sebuah kenyamanan hidup baik itu negatif ataupun positif.. Jika sudah berada dalam zona itu akan sulit untuk keluar. Bagaimana zona nyaman itu terbentuk? Zona ini terbentuk dari hal-hal yang sepele dan dari ketidaktahuan kita akan sesuatu yang dapat menyebabkan masa depan kita semakin jauh untuk digapai. Kebiasaan sepele misalnya kebiasaan malas. Hati-hatilah kawan jangan pelihara kebiasaan bermalas-malasan ini karena orang sukses itu adalah bukan seorang pemalas. Ga percaya? Coba saja tanyakan rahasia kesuksesan orang-orang yang sudah sukses. Dan kedua adalah anggapan bahwa kesuksesan seseorang itu adalah sebuah keberuntungan. Ini jelas keliru. Memang sih ada faktor keberuntungan tetapi bukan hanya berhenti disitu melainkan harus punya kemampuan di bidang itu. Misal kita bikin heboh di dunia maya dengan menyanyi lipsing ala Michael Jakson kemudian kita menjadi terkenal masuk media dan nama kita melambung. Kita bisa menyebutnya keberuntungan kan? Namun apabila kita tidak punya cukup skill ketika terjun di dunia yang sedang kita jalani ya lama kelamaan juga pasti redup kan? Jadi kita harus punya jerihpaya usaha untuk menggapai semua impian kita. Hati-hatilah zona nyaman seperti ini bisa anda baca di postingan Konsistensi yang salah kaprah dan Kesuksesan itu keberuntungan atau kerja keras?. Bagimana cara mencegah agar tudak terjerumus dalam zona itu? Perbanyaklah berbagi dengan orang-orang yang telah berhasil di bidangnya, baca buku-buku, baca kisah-kisah cerita orang sukses dan jangan lupa berdoa kepada Allah SWT. Mungkin ini juga yang dimaksudkan dari ayat dalam surat Al-Fatihah yang berbunyi : "Ihdinassirathal mustaqim" yang artinya tunjukanlah kami ke jalan yang lurus. Jalan yang lurus ini adalah jalanNya yang akan mengantarkan kita akan kebahagiaan hidup di dunia ini. Semoga kita salah seorang manusia yang tetap berada di jalanNya. Amin. Semoga artikel ini lebih memotivasi kita untuk berbuat yang terbaik untuk masa depan kita. Ayo isi hari-hari ini dengan hal-hal positif. Jangan banyak pikir-pikir dehh. Secepatnya kita Action!! OK? Semoga bermanfaat.
Loading the player ...
Semoga video nya bermanfaat sebagai bahan renungan bagi para tawaniters,that life is your choice... dan sebelum anda menyesal akan pilihan anda sendiri,sejenak merenunglah,dan sadarilah bahwa Allah itu ada,jgn pernah melupakannya,bahkan disaat apapun anda dan bagaimanapun,kerjakan kewajiban anda sebagaimana disaat anda lapar akan makanan dan haus akan minuman INGAT! ^_^

Kisah & Renungan Bagi Kita Tentang Pengorbanan Seorang Ayah


Tawanita - Mungkin dari kisah ini kita bisa mengambil hikmah agar kita takan menyia-nyiakan apa yang telah diberikan oleh sang pencipta. Oke deh kita langsung saja baca dengan hati yang paling dalam Kisah Sedih Seorang Ayah dibawah ini dengan lengkap.

Terlahir sebagai menantu bukan pilihan. Tapi aku dan Kania harus tetap menikah. Itu sebabnya kami ada di Kantor Catatan Sipil. Wali kami pun wali hakim. Dalam tiga puluh menit, prosesi pernikahan kami selesai. Tanpa sungkem dan tabur melati atau hidangan istimewa dan salam sejahtera dari kerabat. Tapi aku masih sangat bersyukur karena Lukman dan Naila mau hadir menjadi saksi. Umurku sudah menginjak seperempat abad dan Kania di bawahku. Cita-cita kami sederhana, ingin hidup bahagia.

22 tahun yang lalu, ...
Pekerjaanku tidak begitu elit, tapi cukup untuk biaya makan keluargaku. Ya, keluargaku. Karena sekarang aku sudah punya momongan. Seorang putri, kunamai ia Kamila. Aku berharap ia bisa menjadi perempuan sempurna, maksudku kaya akan budi baik hingga dia tampak sempurna. Kulitnya masih merah, mungkin karena ia baru berumur seminggu. Sayang, dia tak dijenguk kakek-neneknya dan aku merasa prihatin. Aku harus bisa terima nasib kembali, orangtuaku dan orangtua Kania tak mau menerima kami. Ya sudahlah. Aku tak berhak untuk memaksa dan aku tidak membenci mereka. Aku hanya yakin, suatu saat nanti, mereka pasti akan berubah.

19 tahun yang lalu, ...
Kamilaku gesit dan lincah. Dia sekarang sedang senang berlari-lari, melompat-lompat atau meloncat dari meja ke kursi lalu dari kursi ke lantai kemudian berteriak “Horeee, Iya bisa terbang”. Begitulah dia memanggil namanya sendiri, Iya. Kembang senyumnya selalu merekah seperti mawar di pot halaman rumah. Dan Kania tak jarang berteriak, “Iya sayaaang,” jika sudah terdengar suara “Prang”. Itu artinya, ada yang pecah, bisa vas bunga, gelas, piring, atau meja kaca. Terakhir cermin rias ibunya yang pecah. Waktu dia melompat dari tempat tidur ke lantai, boneka kayu yang dipegangnya terpental. Dan dia cuma bilang “Kenapa semua kaca di rumah ini selalu pecah, Ma?”

18 tahun yang lalu, ....
Hari ini Kamila ulang tahun. Aku sengaja pulang lebih awal dari pekerjaanku agar bisa membeli hadiah dulu. Kemarin lalu dia merengek minta dibelikan bola. Kania tak membelikannya karena tak mau anaknya jadi tomboy apalagi jadi pemain bola seperti yang sering diucapkannya. “Nanti kalau sudah besar, Iya mau jadi pemain bola!” tapi aku tidak suka dia menangis terus minta bola, makanya kubelikan ia sebuah bola. Paling tidak aku bisa punya lawan main setiap sabtu sore. Dan seperti yang sudah kuduga, dia bersorak kegirangan waktu kutunjukkan bola itu. “Horee, Iya jadi pemain bola.”

17 Tahun yang lalu, ...
Iya, Iya. Bapak kan sudah bilang jangan main bola di jalan. Mainnya di rumah aja. Coba kalau ia nurut, Bapak kan tidak akan seperti ini. Aku tidak tahu bagaimana Kania bisa tidak tahu Iya menyembunyikan bola di tas sekolahnya. Yang aku tahu, hari itu hari sabtu dan aku akan menjemputnya dari sekolah. Kulihat anakku sedang asyik menendang bola sepanjang jalan pulang dari sekolah dan ia semakin ketengah jalan. Aku berlari menghampirinya, rasa khawatirku mengalahkan kehati-hatianku dan “Iyaaaa”. Sebuah truk pasir telak menghantam tubuhku, lindasan ban besarnya berhenti di atas dua kakiku. Waktu aku sadar, dua kakiku sudah diamputasi. Ya Tuhan, bagaimana ini. Bayang-bayang kelam menyelimuti pikiranku, tanpa kaki, bagaimana aku bekerja sementara pekerjaanku mengantar barang dari perusahaan ke rumah konsumen. Kulihat Kania menangis sedih, bibir cuma berkata “Coba kalau kamu tak belikan ia bola!”

15 tahun yang lalu, ...
Perekonomianku morat marit setelah kecelakaan. Uang pesangon habis untuk ke rumah sakit dan uang tabungan menguap jadi asap dapur. Kania mulai banyak mengeluh dan Iya mulai banyak dibentak. Aku hanya bisa membelainya. Dan bilang kalau Mamanya sedang sakit kepala makanya cepat marah. Perabotan rumah yang bisa dijual sudah habis. Dan aku tak bisa berkata apa-apa waktu Kania hendak mencari ke luar negeri. Dia ingin penghasilan yang lebih besar untuk mencukupi kebutuhan Kamila. Diizinkan atau tidak diizinkan dia akan tetap pergi. Begitu katanya. Dan akhirnya dia memang pergi ke Malaysia.

13 tahun yang lalu,
Setahun sejak kepergian Kania, keuangan rumahku sedikit membaik tapi itu hanya setahun. Setelah itu tak terdengar kabar lagi. Aku harus mempersiapkan uang untuk Kamila masuk SMP. Anakku memang pintar dia loncat satu tahun di SD-nya. Dengan segala keprihatinan kupaksakan agar Kamila bisa melanjutkan sekolah. aku bekerja serabutan, mengerjakan pekerjaan yang bisa kukerjakan dengan dua tanganku. Aku miris, menghadapi kenyataan. Menyaksikan anakku yang tumbuh remaja dan aku tahu dia ingin menikmati dunianya. Tapi keadaanku mengurungnya dalam segala kekurangan. Tapi aku harus kuat. Aku harus tabah untuk mengajari Kamila hidup tegar.

10 tahun yang lalu, ...
Aku sedih, semua tetangga sering mengejek kecacatanku. Dan Kamila hanya sanggup berlari ke dalam rumah lalu sembunyi di dalam kamar. Dia sering jadi bulan-bulanan hinaan teman sebayanya. Anakku cantik, seperti ibunya. “Biar cantik kalo kere ya kelaut aje.” Mungkin itu kata-kata yang sering kudengar.

Tapi anakku memang sabar dia tidak marah walau tak urung menangis juga. “Sabar ya, Nak!” hiburku. “Pak, Iya pake jilbab aja ya, biar tidak diganggu!” pintanya padaku. Dan aku menangis. Anakku maafkan bapakmu, hanya itu suara yang sanggup kupendam dalam hatiku. Sejak hari itu, anakku tak pernah lepas dari kerudungnya. Dan aku bahagia. Anakku, ternyata kamu sudah semakin dewasa. Dia selalu tersenyum padaku. Dia tidak pernah menunjukkan kekecewaannya padaku karena sekolahnya hanya terlambat di bangku SMP.

7 tahun yang lalu, ...
Aku merenung seharian. Ingatanku tentang Kania, istriku, kembali menemui pikiranku. Sudah bertahun-tahun tak kudengar kabarnya. Aku tak mungkin bohong pada diriku sendiri, jika aku masih menyimpan rindu untuknya. Dan itu pula yang membuat aku takut. Semalam Kamila bilang dia ingin menjadi TKI ke Malaysia. Sulit baginya mencari pekerjaan di sini yang cuma lulusan SMP.

Haruskah aku melepasnya karena alasan ekonomi. Dia bilang aku sudah tua, tenagaku mulai habis dan dia ingin agar aku beristirahat. Dia berjanji akan rajin mengirimi aku uang dan menabung untuk modal. Setelah itu dia akan pulang, menemaniku kembali dan membuka usaha kecil-kecilan. Seperti waktu lalu, kali ini pun aku tak kuasa untuk menghalanginya. Aku hanya berdoa agar Kamilaku baik-baik saja.

4 tahun lalu, ...
Kamila tak pernah telat mengirimi aku uang. Hampir tiga tahun dia di sana. Dia bekerja sebagai seorang pelayan di rumah seorang nyonya. Tapi Kamila tidak suka dengan laki-laki yang disebutnya datuk. Matanya tak pernah siratkan sinar baik. Dia juga dikenal suka perempuan. Dan nyonya itu adalah istri mudanya yang keempat. Dia bilang dia sudah ingin pulang. Karena akhir-akhir ini dia sering diganggu. Lebaran tahun ini dia akan berhenti bekerja. Itu yang kubaca dari suratnya. Aku senang mengetahui itu dan selalu menunggu hingga masa itu tiba. Kamila bilang, aku jangan pernah lupa salat dan kalau kondisiku sedang baik usahakan untuk salat tahajjud. Tak perlu memaksakan untuk puasa sunnah yang pasti setiap bulan Ramadhan aku harus berusaha sebisa mungkin untuk kuat hingga beduk manghrib berbunyi. Kini anakku lebih pandai menasihati daripada aku. Dan aku bangga.

3 tahun 6 bulan yang lalu, ..
Inikah badai? Aku mendapat surat dari kepolisian pemerintahan Malaysia, kabarnya anakku ditahan. Dan dia diancam hukuman mati, karena dia terbukti membunuh suami majikannya. Sesak dadaku mendapat kabar ini. Aku menangis, aku tak percaya. Kamilaku yang lemah lembut tak mungkin membunuh. Lagipula kenapa dia harus membunuh. Aku meminta bantuan hukum dari Indonesia untuk menyelamatkan anakku dari maut. Hampir setahun aku gelisah menunggu kasus anakku selesai. Tenaga tuaku terkuras dan airmataku habis. Aku hanya bisa memohon agar anakku tidak dihukum mati andai dia memang bersalah.

2 tahun 6 bulan yang lalu, ...
Akhirnya putusan itu jatuh juga, anakku terbukti bersalah. Dan dia harus menjalani hukuman gantung sebagai balasannya. Aku tidak bisa apa-apa selain menangis sejadinya. Andai aku tak izinkan dia pergi apakah nasibnya tak akan seburuk ini? Andai aku tak belikan ia bola apakah keadaanku pasti lebih baik?

Aku kini benar-benar sendiri. Wahai Allah kuatkan aku. Atas permintaan anakku aku dijemput terbang ke Malaysia. Anakku ingin aku ada di sisinya disaat terakhirnya. Lihatlah, dia kurus sekali. Dua matanya sembab dan bengkak. Ingin rasanya aku berlari tapi apa daya kakiku tak ada. Aku masuk ke dalam ruangan pertemuan itu, dia berhambur ke arahku, memelukku erat, seakan tak ingin melepaskan aku. “Bapak, Iya Takut!” aku memeluknya lebih erat lagi. Andai bisa ditukar, aku ingin menggantikannya. “Kenapa, Ya, kenapa kamu membunuhnya sayang?” “Lelaki tua itu ingin Iya tidur dengannya, Pak. Iya tidak mau. Iya dipukulnya. Iya takut, Iya dorong dan dia jatuh dari jendela kamar. Dan dia mati. Iya tidak salah kan, Pak!” Aku perih mendengar itu. Aku iba dengan nasib anakku. Masa mudanya hilang begitu saja. Tapi aku bisa apa, istri keempat lelaki tua itu menuntut agar anakku dihukum mati. Dia kaya dan lelaki itu juga orang terhormat. Aku sudah berusaha untuk memohon keringanan bagi anakku, tapi menemuiku pun ia tidak mau. Sia-sia aku tinggal di Malaysia selama enam bulan untuk memohon hukuman pada wanita itu.

2 tahun yang lalu, ....
Hari ini, anakku akan dihukum gantung. Dan wanita itu akan hadir melihatnya. Aku mendengar dari petugas jika dia sudah datang dan ada di belakangku. Tapi aku tak ingin melihatnya. Aku melihat isyarat tangan dari hakim di sana. Petugas itu membuka papan yang diinjak anakku. Dan ‘blass” Kamilaku kini tergantung. Aku tak bisa lagi menangis. Setelah yakin sudah mati, jenazah anakku diturunkan mereka, aku mendengar langkah kaki menuju jenazah anakku. Dia menyibak kain penutupnya dan tersenyum sini. Aku mendongakkan kepalaku, dan dengan mataku yang samar oleh air mata aku melihat garis wajah yang kukenal.

“Kania?”
“Mas Har, kau … !”
“Kau … kau bunuh anakmu sendiri, Kania!”
“Iya? Dia..dia . Iya?” serunya getir menunjuk jenazah anakku.
“Ya, dia Iya kita. Iya yang ingin jadi pemain bola jika sudah besar.”
“Tidak … tidaaak … ” Kania berlari ke arah jenazah anakku.

Diguncang tubuh kaku itu sambil menjerit histeris. Seorang petugas menghampiri Kania dan memberikan secarik kertas yang tergenggam di tangannya waktu dia diturunkan dari tiang gantungan. Bunyinya “Terima kasih Mama.” Aku baru sadar, kalau dari dulu Kamila sudah tahu wanita itu ibunya.

Setahun lalu, ...
Sejak saat itu istriku gila. Tapi apakah dia masih istriku. Yang aku tahu, aku belum pernah menceraikannya. Terakhir kudengar kabarnya dia mati bunuh diri. Dia ingin dikuburkan di samping kuburan anakku, Kamila. Kata pembantu yang mengantarkan jenazahnya padaku, dia sering berteriak, “Iya sayaaang, apalagi yang pecah, Nak.” Kamu tahu Kania, kali ini yang pecah adalah hatiku. Mungkin orang tua kita memang benar, tak seharusnya kita menikah. Agar tak ada kesengsaraan untuk Kamila anak kita. Benarkah begitu sayang?

~ o ~
 


Sekilas renungan Kita sebagai anak terhadap pengorbanan seorang ayah yang tak kenal lelah,bermandi keringat demi masa depan anak2nya,hanya saja kadang si anak terlalu egois,yg terlalu byk menuntut dari apa yg mampu seorang ayah usahakan demi kita,egois karna kita selalu menuntut lebih dari apa yang mampu dia berikan untuk kita anak-anaknya :-* love u daddy... "MY DAD IS MY HERO!"

Loading the player ...

Kisah Seorang Anak Pemarah dan Ayah Bijak

Tawanita - Suatu waktu ada seorang anak pemarah yang mengadu kepada ayahnya agar ia bisa menghilangkan sifat marahnya itu. "Yah, aku ingin jadi orang yang disukai banyak orang, aku ingin hilangkan sifat jelekku ini, caranya gimana ya yah?" anak itu berkata ayahnya. Ayahnya menjawab, "Ya sudah kalau begitu ayah sangat senang sekali mendengarnya nak, coba kau cari dan kumpulkan sekantung paku anakku". "Untuk apa yah?" anak itu menjawab. "Sudahlah nanti juga kau tahu anakku" Ayah berkata sambil memberikan senyum yang indah.

Ayah menyuruh anaknya untuk mengumpulkan paku-paku agar setiap anaknya marah atau membuat orang marah, ia bisa tancapkan paku itu ke sebuah batang pohon di depan rumahnya.

Hari pertama anak itu telah menancapkan 20 paku artinya ia telah marah selama 20 kali. Melihat itu ayah hanya tersenyum bahagia atas usaha yang dilakukan anaknya itu.

Hari kedua anak itu menancapkan 15 paku artinya ia telah mengurangi amarahnya. Jadi total ada 35 paku yang tertancap di pohon depan rumahnya itu.

Hari ketiga hanya 5 paku yang tertancap sampai hari ke empat tidak ada paku yang tertancap di pohon itu. Jadi ada 40 paku yang tertancap di pohon itu. Melihat kesungguhan anaknya, ayah merasa sangat gembira."Nak, ayah sangat senang melihat kesungguhanmu, sekarang ayah minta agar setiap kali kau bisa menahan amarahmu engkau bisa cabut satu paku dalam pohon itu" Minta sang ayah. "Baiklah yah akan aku lakukan" kata anaknya.

Setiap hari anak itu berhasil menahan amarahnya dan seiring berjalannya waktu maka anak itu bisa mencabut paku-paku yang tertancap di pohon itu hingga kemudian tercabutlah semua paku. "Anakku lihatlah kau telah berhasil mengalahkan egomu sendiri tapi lihatlah lubang di pohon ini, seperti kau menusukkan pisau kepada seseorang berapa kali pun engkau meminta maaf luka itu akan tetap ada persis seperti lubang-lubang paku yang ada di pohon ini" dengan bijaknya ayah memberi nasihat. Anak itu berkata, "Aku tahu yah maksudnya, sekarang aku tak kan lagi membiarkan ego ku mengendalikan hidup ini. Aku akan menjadi orang yang memberikan kesan positif kepada seseorang agar pesan itu selalu tertancap kokoh di hatinya". Dengan perasaan senang ayah tersenyum. INGAT!

Jika Suatu Saat Nanti Kau Jadi Ibu


Tawanita - Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, ketahuilah bahwa telah lama umat menantikan ibu yang mampu melahirkan pahlawan seperti Khalid bin Walid. Agar kaulah yang mampu menjawab pertanyaan Anis Matta dalam Mencari Pahlawan Indonesia: "Ataukah tak lagi ada wanita di negeri ini yang mampu melahirkan pahlawan? Seperti wanita-wanita Arab yang tak lagi mampu melahirkan lelaki seperti Khalid bin Walid?"

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, jadilah seperti Asma' binti Abu Bakar yang menjadi inspirasi dan mengobarkan motivasi anaknya untuk terus berjuang melawan kezaliman. "Isy kariman au mut syahiidan! (Hiduplah mulia, atau mati syahid!)," kata Asma' kepada Abdullah bin Zubair. Maka Ibnu Zubair pun terus bertahan dari gempuran Hajjaj bin Yusuf as-Saqafi, ia kokoh mempertahankan keimanan dan kemuliaan tanpa mau tunduk kepada kezaliman. Hingga akhirnya Ibnu Zubair syahid. Namanya abadi dalam sejarah syuhada' dan kata-kata Asma' abadi hingga kini.

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, jadilah seperti Nuwair binti Malik yang berhasil menumbuhkan kepercayaan diri dan mengembangkan potensi anaknya. Saat itu sang anak masih remaja. Usianya baru 13 tahun. Ia datang membawa pedang yang panjangnya melebihi panjang tubuhnya, untuk ikut perang badar. Rasulullah tidak mengabulkan keinginan remaja itu. Ia kembali kepada ibunya dengan hati sedih. Namun sang ibu mampu meyakinkannya untuk bisa berbakti kepada Islam dan melayani Rasulullah dengan potensinya yang lain. Tak lama kemudian ia diterima Rasulullah karena kecerdasannya, kepandaiannya menulis dan menghafal Qur'an. Beberapa tahun berikutnya, ia terkenal sebagai sekretaris wahyu. Karena ibu, namanya akrab di telinga kita hingga kini: Zaid bin Tsabit.

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, jadilah seperti Shafiyyah binti Maimunah yang rela menggendong anaknya yang masih balita ke masjid untuk shalat Subuh berjamaah. Keteladanan dan kesungguhan Shafiyyah mampu membentuk karakter anaknya untuk taat beribadah, gemar ke masjid dan mencintai ilmu. Kelak, ia tumbuh menjadi ulama hadits dan imam Madzhab. Ia tidak lain adalah Imam Ahmad.

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, jadilah ibu yang terus mendoakan anaknya. Seperti Ummu Habibah. Sejak anaknya kecil, ibu ini terus mendoakan anaknya. Ketika sang anak berusia 14 tahun dan berpamitan untuk merantau mencari ilmu, ia berdoa di depan anaknya: "Ya Allah Tuhan yang menguasai seluruh alam! Anakku ini akan meninggalkan aku untuk berjalan jauh, menuju keridhaanMu. Aku rela melepaskannya untuk menuntut ilmu peninggalan Rasul-Mu. Oleh karena itu aku bermohon kepada-Mu ya Allah, permudahlah urusannya. Peliharalah keselamatannya, panjangkanlah umurnya agar aku dapat melihat sepulangnya nanti dengan dada yang penuh dengan ilmu yang berguna, amin!". Doa-doa itu tidak sia-sia. Muhammad bin Idris, nama anak itu, tumbuh menjadi ulama besar. Kita mungkin tak akrab dengan nama aslinya, tapi kita pasti mengenal nama besarnya: Imam Syafi'i.

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, jadilah ibu yang menyemangati anaknya untuk menggapai cita-cita. Seperti ibunya Abdurrahman. Sejak kecil ia menanamkan cita-cita ke dalam dada anaknya untuk menjadi imam masjidil haram, dan ia pula yang menyemangati anaknya untuk mencapai cita-cita itu. "Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah menghafal Kitabullah, kamu adalah Imam Masjidil Haram...", katanya memotivasi sang anak. "Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah, kamu adalah imam masjidil haram...", sang ibu tak bosan-bosannya mengingatkan. Hingga akhirnya Abdurrahman benar-benar menjadi imam masjidil Haram dan ulama dunia yang disegani. Kita pasti sering mendengar murattalnya diputar di Indonesia, karena setelah menjadi ulama, anak itu terkenal dengan nama Abdurrahman As-Sudais.

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, jadilah orang yang pertama kali yakin bahwa anakmu pasti sukses. Dan kau menanamkan keyakinan yang sama pada anakmu. Seperti ibunya Zewail yang sejak anaknya kecil telah menuliskan "Kamar DR. Zewail" di pintu kamar anak itu. Ia menanamkan kesadaran sekaligus kepercayaan diri. Diikuti keterampilan mendidik dan membesarkan buah hati, jadilah Ahmad Zewail seorang doktor. Bukan hanya doktor, bahkan doktor terkemuka di dunia. Dialah doktor Muslim penerima Nobel bidang Kimia tahun 1999.

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, sebelum itu aku kini mengucapkan padamu -dan pada seluruh ibu- "selamat hari ibu". [Muchlisin] INGAT!
previous

HEALTH

» index

SEX

» index

MOMENT

» index

KARIR

INDEX

FASHION

INDEX

Tips

INDEX

KULINER

» index

BEAUTY

» index

BINCANG

» index

STORY

» index

LIFESTYLE

» index

HEALTH

» index

RELATIONSHIP

» index

SHOPPING

» index

INFO

» index

VIDEO TUTORIAL

» index
 
Home | Profile | Contact Us | Advertise | Join Us
Desain website dikutip.com
All Right Reserved - tawanita | Inspiring For Woman
CreavindoGroup 2010 - 2012 ©
Copyright © 2012 Creative Globalindo Group - All rights reserved