Tawanita - Peringatan datang kepada para wanita yang rutin bekerja shift malam. Dalam sebuah penelitian diketahui, 40 persen wanita yang yang bekerja malam hari lebih berisiko terkena kanker payudara. Biang keroknya adalah terganggunya tubuh dalam mengatur waktu sehingga terjadinya perubahan tingkat hormon melatonin.
Penelitian itu menemukan, perempuan yang bekerja shift tiga malam beruntun selama enam tahun, memiliki risiko empat kali lebih besar terserang kanker payudara. Risiko tersebut lebih banyak menyerang wanita yang bekerja pada malam hari. Jika dibandingkan dengan wanita yang secara alami rutin bangun pagi. Bahkan risiko ini juga bisa menyerang burung hantu.
Sebanyak 18.500 catatan medis pada perempuan dilibatkan dalam penelitian tersebut. Mereka merupakan pekerja di Angkatan Darat Denmark antara tahun 1964-1999. Dr Johnni Hansen dari Masyarakat Kanker Denmark mengatakan, resiko tersebut lebih tinggi bagi perempuan yang melakukannya dengan durasi bekerja malam lebih lama.
"Mereka yang bekerja malam lebih cenderung atau beresiko dibanding yang bekerja di siang hari," kata Hansen.
Selain itu, penelitian tersebut juga menunjukan, terganggungnya pola tidur normal dianggap mengekang hormon melatonin yang melindungi kanker. Hasil tersebut didasarkan pada survey dari 692 orang, 141 di antaranya merupakan wanita.
Penelitian itu menemukan, perempuan yang bekerja shift tiga malam beruntun selama enam tahun, memiliki risiko empat kali lebih besar terserang kanker payudara. Risiko tersebut lebih banyak menyerang wanita yang bekerja pada malam hari. Jika dibandingkan dengan wanita yang secara alami rutin bangun pagi. Bahkan risiko ini juga bisa menyerang burung hantu.
Sebanyak 18.500 catatan medis pada perempuan dilibatkan dalam penelitian tersebut. Mereka merupakan pekerja di Angkatan Darat Denmark antara tahun 1964-1999. Dr Johnni Hansen dari Masyarakat Kanker Denmark mengatakan, resiko tersebut lebih tinggi bagi perempuan yang melakukannya dengan durasi bekerja malam lebih lama.
"Mereka yang bekerja malam lebih cenderung atau beresiko dibanding yang bekerja di siang hari," kata Hansen.
Selain itu, penelitian tersebut juga menunjukan, terganggungnya pola tidur normal dianggap mengekang hormon melatonin yang melindungi kanker. Hasil tersebut didasarkan pada survey dari 692 orang, 141 di antaranya merupakan wanita.