Tawanita - Berbincang-bincang dengan mengenai orang tua. Pada umumnya mereka semua menyayangi anaknya para remaja, namun ada hambatan berkomunikasi dengan anaknya. Misalnya kurang waktu untuk omong-omong di meja makan malah masing-masing membawa HP nya dan sebagainya.
Oleh karena itu perlu adanya waktu yang cukup untuk saling mengungkapkan perhatian, kasih sayang dll misalnya setelah doa malam yang saling mendoakan satu sama lain, wajib saling berpelukan sebelum tidur selama 3 menit. Lalu anak diberkati oleh orang tua misalnya.
Bagaimana mengatur waktunya? Perlu ada yang dikorbankan!! Apa itu? Yang tidak prioritas dalam hidupmu! Main game dan sebagainya, semua ada waktunya kata kitab Pengkotbah 3:1 “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya” dan Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir (Pengkotbah 3 : 11)
Sharing Bersama
- Ada yang berpendapat : Orang tua sebagai teman curhat, sahabat, kadang kadang sebagai tukang perintah , sebagai orang yang penuh perhatian, cuek kurang mendengarkan anaknya yang sudah remaja, terlalu melindungi seperti anak anak kecil.
- Kita boleh berpendapat apapun, namun sebagai remaja beriman kepada Tuhan dan berakal budi (mempunyai nalar dan bisa berpikir secara logis, masuk akal) kita harus mempertanggungjawabkan pendapat tersebut.
- Mulai sekarang para remaja diharapkan bisa memilah-milah atau memisahkan mana yang hanya perasaan, prasangka atau benar orangnya semacam itu, karakternya begitu.