Tawanita - Dengan adanya perubahan kebijakan pengelolaan Facebook, kini profil pengguna layanan jejaring sosial tersebut tersetting sebagai “visible” secara default. Ini berarti profil diri kita tersebut akan dapat dilihat secara gamblang oleh siapapun, termasuk yang tidak memiliki akun Facebook sekalipun. Facebook sebagai salah satu situs jejaring sosial yang paling digemari di dunia telah memikat hati para penggunanya. Tapi berhati-hatilah jika Anda pengguna Facebook yang aktif, Facebook diakui berguna untuk menemukan teman-teman yang tercecer. Banyak dari para pengguna Facebook yang akhirnya berhasil menemukan teman-teman di masa lalu. Hal ini menambah nilai tambah bagi Facebook. Selain itu fungsi foto dan tagging ternyata disukai banyak orang. Kolom komentar yang disediakan serta notification yang ada membuat para facebooker mengetahui perkembangan dalam dunia per-facebook-an, Beberapa Facebooker mengaku hal pertama yang mereka periksa ketika online internet adalah membuka akun Facebook. Facebook juga telah berhasil memasuki peringkat ke Pertama dunia sebagai situs yang banyak dikunjungi. Bahkan Facebook berhasil menggeser senior dunia jejaring sosial, yaitu Friendster, Inilah 4 hal gawat-darurat yang bisa muncul akibat pemunculkan profil secara terbuka bebas tersebut :
Perampokan Rumah ]>> Para perampok profesional sebelum menjalankan aksinya akan memantau perilaku dan tindak-tanduk calon korbannya. Mereka dapat memantau apakah si target sedang berada di rumah atau sedang bepergian jauh untuk waktu yang lama, dengan melihat isi profilnya yang tak jarang justru memberikan informasi tersebut. Misalnya, “Saya lagi liburan ke Bandung, tetapi sedang kena macet”! Solusi : Set atau buatlah profil diri Anda menjadi “private” sekarang juga. Sebaiknya jauh hari sebelum benar-benar pergi jauh dan lama meninggalkan rumah Anda kosong.
Pencuri Identitas ]>> Ini adalah mereka yang dengan sabar akan mengumpulkan sedikit demi sedikit informasi diri seseorang dari profil di Facebook, sehingga menjadi lengkaplah gambaran tentang orang tersebut. Pencuri identitas ini akan bisa tahu, misalnya, kita tinggal di mana, anggota keluarganya siapa saja, tempat kerja kita, siapa saja teman kita, dan sebagainya. Setelah identitas kita berhasil dicuri, maka akan bisa digunakan untuk kepentingan yang merugikan kita. Misalnya, melakukan tindak kriminal penipuan, dengan berlandaskan identitas diri kita. Solusi : Set atau buatlah profil diri Anda menjadi “friend only” sekarang juga, sehingga hanya teman-teman yang Anda kenal baik saja yang bisa melihat profil diri Anda.
Percepat Perceraian ]>> Sejumlah fakta menunjukkan bahwa isi profil di Facebook yang dipasang oleh pasangan suami istri yang sedang bermasalah akan justru dapat mempercepat terjadinya proses perceraian. Sebab, suami-istri yang gemar mengutak-atik profil dirinya tersebut, secara emosional akan melontarkan ejekan-ejekan ataupun hinaan-hinaan kepada pasangannya tersebut. Walhasil, seperti menyiramkan bensin ke bara api, maka makin menjadi besarlah masalah yang timbul dan berakhir di proses perceraian yang tak terhindarkan lagi, Hasil studi lebih lanjut menunjukkan bahwa sebanyak 28 persen wanita suka memata-matai pasangannya, dan 16 persen dilakukan oleh pria. Sementara survey dari YouGov, sebanyak satu per tiga user yang berusia di bawah 25 tahun, sering melakukan mata-mata dan 12 persen untuk user yang berusia di atas 54 tahun. Masih menurut sumber yang sama, situs jejaring social seperti Facebook juga dapat menjauhkan orang dari lingkungan sosialnya, mengurangi penggunaan SMS, telepon, email, radio, bermain game, bahkan menonton TV. Sebanyak 63% dari 1.600 orang yang disurvei mengungkapkan bahwa situs jejaring sosial telah mengubah hidup mereka, karena mereka mengaku lebih banyak berkomunikasi secara online dari pada berbicara langsung.
Ditolak Bekerja ]>> Kini makin banyak saja perusahaan ataupun jasa perekrutan tenaga kerja yang menggunakan Internet, khususnya Facebook, untuk menggali sedalam mungkin seperti apa profil diri sesungguhnya para pelamar pekerjaan yang mendaftar. Beberapa informasi yang dicantumkan di profil kerap membantu para perekrut untuk mengetahui sisi lain dari pelamar, tanpa harus report bertanya. Bisa jadi, bahkan pelamar tidak tahu bahwa sebenarnya perekrut sudah tahu banyak hal-hal yang dapat membuatnya ditolak untuk diterima bekerja, sebelum wawancara dimulai.