Tawanita - Rasa emosi pada pasangan seringkali sulit dikendalikan hingga berujung pada pertengkaran hebat. Sebenarnya kemarahan tersebut jika diatasi dengan benar, bisa membuat hubungan pernikahan menjadi lebih sehat. Semuanya tergantung bagaimana Anda mengontrol kemarahan itu.
Anda bisa saja memilih untuk bertindak emosional dan kemudian saling berdebat kasar dengan suami. Atau Anda dapat mencoba mengomunikasikan perasaan marah itu secara rasional dan efektif. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan agar kemarahan pada suami tak berubah jadi pertengkaran hebat. Tips berikut ini pas untuk Anda yang sulit mengontrol emosi pada pasangan, terutama di bulan Ramadan.
1. Sebelum meluapkan kemarahan, coba lihat lagi apakah memang penyebab Anda emosi itu benar-benar karena keteledoran suami. Coba tempatkan posisi Anda di posisi pasangan. Biasanya setelah mencoba evaluasi lagi emosi tersebut, Anda akan menyadari kalau suami tidak dengan sengaja membuat istrinya marah.
Evaluasi lagi apakah penyebab Anda marah itu penting untuk dipertengkarkan. Seringnya pasangan bertengkar karena hal kecil, padahal sebenarnya ada masalah lainnya yang menjadi isu besar. Misalnya, Anda membentak pasangan karena lupa membuang sampah, padahal Anda marah padanya karena dia pulang terlambat. Kenali penyebab sebenarnya sebelum mengonfrontasinya pada suami. Jangan sampai Anda bertengkar tanpa tujuan dan penyebab yang jelas dan penting.
2. Tarik napas dalam-dalam sebelum meluapkan kemarahan pada suami. Cobalah untuk menenangkan diri dulu sebelum bicara pada suami karena itu bisa mengurangi kesempatan pasangan untuk bertindak defensif atau tidak rasional. Bicara dengan nada suara yang tidak tinggi dan hindari menggunakan bahasa tubuh yang menginsyaratkan negatif.
3. Ketika bicara pada suami soal kemarahan Anda, jangan melebar ke hal-hal lain. Oleh karena itu tidak ada salahnya Anda tulis dulu apa yang sebenarnya jadi penyebab Anda emosi. Hindari mengungkit masalah yang tidak relevan. Hal itu hanya akan membuat suami marah dan tidak akan menyelesaikan masalah. Kalau ada hal lain yang membuat Anda marah, simpan dulu untuk dibahas lain waktu.
4. Usahakan Anda tidak mengeluarkan kata-kata yang membuat suami merasa terhina. Perhatikan nada suara Anda saat bicara dan jangan terkesan sarkastik. Memanggil pasangan dengan ucapan 'sayang' seperti saat normal pun bisa terkesan palsu kalau Anda bicara dengan nada sarkas.
5. Saat pasangan berusaha memberikan penjelasan soal tindakannya yang membuat Anda marah, dengarkan dengan baik. Jangan menyela pembicaraannya. Biasanya ketika sudah emosi, ketimbang mendengarkan penjelasan suami, Anda sudah sibuk memikirkan kata-kata apalagi yang akan diucapkan untuk menghakiminya. INGAT!
Anda bisa saja memilih untuk bertindak emosional dan kemudian saling berdebat kasar dengan suami. Atau Anda dapat mencoba mengomunikasikan perasaan marah itu secara rasional dan efektif. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan agar kemarahan pada suami tak berubah jadi pertengkaran hebat. Tips berikut ini pas untuk Anda yang sulit mengontrol emosi pada pasangan, terutama di bulan Ramadan.
1. Sebelum meluapkan kemarahan, coba lihat lagi apakah memang penyebab Anda emosi itu benar-benar karena keteledoran suami. Coba tempatkan posisi Anda di posisi pasangan. Biasanya setelah mencoba evaluasi lagi emosi tersebut, Anda akan menyadari kalau suami tidak dengan sengaja membuat istrinya marah.
Evaluasi lagi apakah penyebab Anda marah itu penting untuk dipertengkarkan. Seringnya pasangan bertengkar karena hal kecil, padahal sebenarnya ada masalah lainnya yang menjadi isu besar. Misalnya, Anda membentak pasangan karena lupa membuang sampah, padahal Anda marah padanya karena dia pulang terlambat. Kenali penyebab sebenarnya sebelum mengonfrontasinya pada suami. Jangan sampai Anda bertengkar tanpa tujuan dan penyebab yang jelas dan penting.
2. Tarik napas dalam-dalam sebelum meluapkan kemarahan pada suami. Cobalah untuk menenangkan diri dulu sebelum bicara pada suami karena itu bisa mengurangi kesempatan pasangan untuk bertindak defensif atau tidak rasional. Bicara dengan nada suara yang tidak tinggi dan hindari menggunakan bahasa tubuh yang menginsyaratkan negatif.
3. Ketika bicara pada suami soal kemarahan Anda, jangan melebar ke hal-hal lain. Oleh karena itu tidak ada salahnya Anda tulis dulu apa yang sebenarnya jadi penyebab Anda emosi. Hindari mengungkit masalah yang tidak relevan. Hal itu hanya akan membuat suami marah dan tidak akan menyelesaikan masalah. Kalau ada hal lain yang membuat Anda marah, simpan dulu untuk dibahas lain waktu.
4. Usahakan Anda tidak mengeluarkan kata-kata yang membuat suami merasa terhina. Perhatikan nada suara Anda saat bicara dan jangan terkesan sarkastik. Memanggil pasangan dengan ucapan 'sayang' seperti saat normal pun bisa terkesan palsu kalau Anda bicara dengan nada sarkas.
5. Saat pasangan berusaha memberikan penjelasan soal tindakannya yang membuat Anda marah, dengarkan dengan baik. Jangan menyela pembicaraannya. Biasanya ketika sudah emosi, ketimbang mendengarkan penjelasan suami, Anda sudah sibuk memikirkan kata-kata apalagi yang akan diucapkan untuk menghakiminya. INGAT!