Tawanita - Anda telah mengetahui bahwa dorongan untuk buang air kecil tengah malam bukan hanya disebabkan Anda terlalu banyak minum sebelum tidur, tetapi juga akibat gen-gen dalam tubuh kita. Meskipun gangguan ini boleh dibilang tidak mengkhawatirkan, harus kita akui cukup mengganggu. Nah, agar tidur Anda yang sudah lelap tidak diinterupsi oleh keinginan untuk pipis, lakukan beberapa trik berikut ini:
1. Kurangi mengonsumsi minuman sebelum tidur. Sebenarnya, kita tetap harus minum sebelum tidur, karena selama enam sampai delapan jam berikutnya tidak ada cairan yang masuk ke dalam tubuh kita. Jadi, mengurangi konsumsi minuman sebelum tidur adalah solusi terbaik. Namun, utamakan untuk mengurangi jenis minuman yang bersifat diuretik seperti alkohol dan kafein (teh, kopi, dan minuman bersoda), yang pada akhirnya meningkatkan dorongan untuk buang air kecil. Setidaknya, empat jam sebelum tidur Anda sudah tidak mengonsumsi jenis minuman ini.
2. Mengurangi pembengkakan kaki. Mengangkat kaki yang membengkak hingga setinggi jantung dua jam sebelum tidur bisa mengurangi keinginan untuk buang air kecil tengah malam. “Ketika kita berbaring, kita menyerap seluruh cairan dari jaringan-jaringan yang membengkak tersebut, yang kemudian dialihkan ke ginjal untuk memproduksi urin,” jelas Beri Ridgeway, MD, ahli uroginekologi di Cleveland Clinic. Dengan melepaskan cairan berlebih sebelum tidur, Anda bisa menurunkan rasa kebelet pipis nantinya.
3. Berobat. Jika Anda memang curiga bahwa Anda mengalami sindrom kandung kemih yang terlalu aktif (overactive bladder syndrome), sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter. Ada beberapa pengobatan dan terapi fisik yang bisa mengurangi frekuensi buang air kecil yang Anda alami.
4. Setel ulang jam biologis Anda. Dengan menyesuaikan ritme sirkadian Anda menjadi suatu siklus tidur-bangun yang normal dan bisa diprediksi setiap hari, Anda bisa membatasi dorongan buang air kecil setiap malam. Orang-orang yang mengalami jetlag atau harus bekerja dengan shift malam, biasanya menyetel ulang ritme sirkadian ini dengan berpuasa selama 12-16 jam sebelum waktunya begadang. Begitu mereka buka puasa, jam biologis mereka akan disetel ulang seolah baru mengawali hari. Tubuh akan menganggap masa buka puasa ini sebagai pagi hari, demikian menurut peneliti dari Harvard Medical School.
5. Kurangi makanan yang mengandung garam. Mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan garam yang tinggi (seperti makanan beku, kecap, dan makanan yang diasap atau diasinkan seperti kornet, bacon, pastrami, juga ikan asin), protein, dan kalium, bisa menyebabkan tubuh menyimpan kelebihan cairan dan meningkatkan produksi urin sepanjang malam. Maka, solusinya mudah saja. Jangan mengonsumsi jenis makanan tersebut pada malam hari.
6. Olahraga. Olahraga membantu mengatur ritme sirkadian, yang juga membantu mendapatkan tidur malam yang lelap. Dengan berolahraga Anda juga akan menghilangkan kelebihan berat badan. Jangan lupa, tidur tak nyenyak atausleep apnea juga kerap dipicu oleh problem obesitas.
1. Kurangi mengonsumsi minuman sebelum tidur. Sebenarnya, kita tetap harus minum sebelum tidur, karena selama enam sampai delapan jam berikutnya tidak ada cairan yang masuk ke dalam tubuh kita. Jadi, mengurangi konsumsi minuman sebelum tidur adalah solusi terbaik. Namun, utamakan untuk mengurangi jenis minuman yang bersifat diuretik seperti alkohol dan kafein (teh, kopi, dan minuman bersoda), yang pada akhirnya meningkatkan dorongan untuk buang air kecil. Setidaknya, empat jam sebelum tidur Anda sudah tidak mengonsumsi jenis minuman ini.
2. Mengurangi pembengkakan kaki. Mengangkat kaki yang membengkak hingga setinggi jantung dua jam sebelum tidur bisa mengurangi keinginan untuk buang air kecil tengah malam. “Ketika kita berbaring, kita menyerap seluruh cairan dari jaringan-jaringan yang membengkak tersebut, yang kemudian dialihkan ke ginjal untuk memproduksi urin,” jelas Beri Ridgeway, MD, ahli uroginekologi di Cleveland Clinic. Dengan melepaskan cairan berlebih sebelum tidur, Anda bisa menurunkan rasa kebelet pipis nantinya.
3. Berobat. Jika Anda memang curiga bahwa Anda mengalami sindrom kandung kemih yang terlalu aktif (overactive bladder syndrome), sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter. Ada beberapa pengobatan dan terapi fisik yang bisa mengurangi frekuensi buang air kecil yang Anda alami.
4. Setel ulang jam biologis Anda. Dengan menyesuaikan ritme sirkadian Anda menjadi suatu siklus tidur-bangun yang normal dan bisa diprediksi setiap hari, Anda bisa membatasi dorongan buang air kecil setiap malam. Orang-orang yang mengalami jetlag atau harus bekerja dengan shift malam, biasanya menyetel ulang ritme sirkadian ini dengan berpuasa selama 12-16 jam sebelum waktunya begadang. Begitu mereka buka puasa, jam biologis mereka akan disetel ulang seolah baru mengawali hari. Tubuh akan menganggap masa buka puasa ini sebagai pagi hari, demikian menurut peneliti dari Harvard Medical School.
5. Kurangi makanan yang mengandung garam. Mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan garam yang tinggi (seperti makanan beku, kecap, dan makanan yang diasap atau diasinkan seperti kornet, bacon, pastrami, juga ikan asin), protein, dan kalium, bisa menyebabkan tubuh menyimpan kelebihan cairan dan meningkatkan produksi urin sepanjang malam. Maka, solusinya mudah saja. Jangan mengonsumsi jenis makanan tersebut pada malam hari.
6. Olahraga. Olahraga membantu mengatur ritme sirkadian, yang juga membantu mendapatkan tidur malam yang lelap. Dengan berolahraga Anda juga akan menghilangkan kelebihan berat badan. Jangan lupa, tidur tak nyenyak atausleep apnea juga kerap dipicu oleh problem obesitas.