Pacaran Bingung,Jomblo Stress,Nikah Pusing,So? - TAWANITA
Headlines News :

Pacaran Bingung,Jomblo Stress,Nikah Pusing,So?

Update TAWANITASabtu, 02 Juni 2012 | 21.37


Tawanita - Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. itulah salah satu isi dalam sebuah ayat dalam kitab suci.

“Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.”

“Tidak ada “saya” dalam pernikahan , yang ada hanyalah “kita”. Berhentilah egois bila anda sungguh-sungguh mencintainya.”

“Tujuan proses pacaran adalah membangun rumah tangga sedangkan menikah tinggal memasuki rumah tangga yang sudah disiapkan saat pacaran. Perlu sedikit adaptasi di dalam rumah bersama orang yang kita pilih karena menikah bukan untuk MENCARI kebahagiaan, tapi MENCIPTAKAN kebahagiaan.”

Buat yang masih jomblo dan masih dalam fase pacaran, nikmatinlah masa-masa itu. Mungkin yang jomblo bingung nyari pacar dan yang pacaran ribet dengan penyesuaian dan pengenalan dengan pacar kalian. Menikah tidak segampang yang dibayangkan. Siapa bilang merit itu enak? Menikah itu ada pusingnya juga. ha…ha…ha…

“Buruan dong nikah! Enak lohhhhh!”, kata teman-temanku memprovokasi agar aku cepat-cepat nikah.

“Emang menikah hanya soal seks? Sehingga yang dipikirin hanya enaknya saja,” tanya gua dalam hati.

Mungkin dalam kepala kalian ada begitu banyak hal-hal indah tentang pernikahan. Tapi mari kita realistis serealistis realistisnya. Dari beberapa bulan sebelum menuju ke hari-H pernikahan, akan ada banyak hal yang membuat kalian sibuk sesibuk sibuknya. Kayak artis yang lagi naik daun gitu.

Mau undang siapa? Berapa orang? Undangannnya buat dimana dan modelnya gimana? Mahal ngga? Semua teman udah diundang belum? Mereka datang ngga ya? Harinya pas ngga ya?

Tempat resepsinya gimana dan dimana? Cukup ngga dengan anggara yang ada? Dekorasinya bagaimana? Kateringnya harus yang enak dan cocok untuk semua lidah loh! Masakan continental? Tradisional? Lebih baik kelebihan dari kurang. Kalau kurang kasihan tuh tamu-tamu pulang kelaparan. MC-nya siapa? Penyanyi dan pemain musiknya bagaimana? Dokumentasinya bagaimana? Souvenirnya apa ya? Jangan yang terlalu mahal nanti bujetnya ngga cukup.

Pakaiannya gaya Eropa atau Indonesia? Panitianya siapa aja nih? EO-nya harus yang profesional loh! Yang berpengalaman, jangan yang ecek-ecek.

Bulan madunya di mana?

Ada begitu pertanyaan siapa? Bagaimana? Dimana?

Itu belum seberapa. Masih banyak ritual, anjuran, larangan yang harus dijalani sebelum hari-H. Persiapan pernikahan sebenarnya hanya pembukaan mimpi buruk. kalau ada yang berpikir kita adalah raja dan ratu sehari saat hari pernikahan, kayaknya harus tahu kisahku ini.

Aku harus bangun awal-awal hanya untuk make up. Ini bukan make up biasa yang hanya cukup bedak tipis kayak mau ke kantor atau mal. Tapi lebih dari itu. Paling tidak menghabiskan waktu sekitar 2 jam. Belum lagi harus tetap mempertahankan bentuk badan saat hari H sama seperti saat memilih baju pengantin. Penyiksaan akan bertambah kalau yang ngasih ceramah alias khotbah panjang lebar dan ngga jelas arahnya.

Emang si pengantin itu kalau dilihat dari jauh kelihatannya seperti raja dan ratu yang duduk di singgasana. Tapi INGAT!!!!! Pesta yang ada bukan untuk si pengantin tapi buat tamu-tamu yang datang. Ngga percaya?

Kaki rasanya mau copot berdiri dan tangan rasanya mau patah belum lagi bibir rasanya sudah kaku gara-gara bersalaman dengan tamu yang ada dengan wajah tersenyum. Kalau untuk sepuluh atau seratus orang sih tidak masalah tapi ini ribuan orang. Kenapa sih salaman itu ngga bisa sambil duduk? Hehehehe… Kalo sambil duduk itu namanya sungkeman. :)

“OMG! Laper banget nih.” ucapku pelan kepada suamiku sambil memegangi perutku.

“Sama. Tambah lapar liat tamu-tamu dengan seenaknya pindah dari satu stan makanan ke stan lainnya.”

Tapi mau ngga mau harus tahan. Belum lagi kalau kebelet pengen pipis. Untung saja di hari-H ngga kena diare. Bisa bayangkan, gimana repotnya? Begitu selesai aku berpikir semuanya akan aman tapi ternyata belum. Baru saja mau turun dari panggung untuk mencari makan, tiba-tiba…

“Mau kemana? Kita foto dulu ya!” ucap tukang foto sambil menghampiriku dan suamiku.

“Foto?” tanya suamiku.

“Kita mau makan dulu nih,” ucapku dengan sisa tenaga.

“Buruan, kita mau foto dengan dekorasi pestanya,” ujar sang fotografer.

Setelah melewati sesi foto mengfoto itu. Aku berpikir bisa aman tapi ternyata tidak.

“Hore. bisa makan juga!” ujarku bersemangat.

“Maaf ya, makannya harus cepat karena sebentar lagi kita mau ambil foto di kamar pengantin.”

“HAH?????????????????????????”

Begitu selesai sesi pemotretan di kamar pengantin. Aku berusaha menikmati suasana kamar yang rasanya berada di Surga. Apa lagi aku sengaja memesan sebuah kamar di hotel untuk beberapa hari. Biar terhindar dari keramaian. Begitu sang fotografer dan kawan-kawannya pergi, aku melihat ranjang langsung bersemangat lagi. DILARANG NGERES! Lihat ranjang langsung mau istirahat dan tidur. Capek banget…. Tulang-tulang rasanya mau copot. Apa lagi bulu mata yang beratnya minta ampun. Acara bersih-bersih rasanya harus dilupakan dulu. Dengan masih mengenakan gaun pengantin aku langsung tidur pulas. Urusan gaun pengantin mau di kembalikan ke si empunya tempat penyewahan besok saja dipikirin. Malam ini ngga ada basa-basi dengan suamiku. Malah sebelum aku menutup mataku dia sudah berdengkur karena kecapeaan.

Ternyata dan ternyata masalah masih ada!!!!!

Setiap orang punya kebiasaan, gaya dan ritual sebelum tidur. Dan ini hanya akan ketahuan kalau pas sudah menikah. Selama ini tidak ada yang protes apa lagi keberatan dengan gaya tidurku. Aku paling suka tidur sambil meluk guling.

“Kok kamu ngga meluk aku? Kamu nikah sama guling atau ama aku sih? Masa lebih suka meluk guling dari suami sendiri?”

Berhubung sudah benar-benar ngantuk aku langsung saja memeluk suamiku. Malas berantem tengah-tengah malam apa lagi di malam pertama.

Malam semakin larut. Tiba-tiba aku terbangun karena dingin banget. Aku langsung mematikan AC. Ngga lama kemudian suamiku bangun dan menyalakannya lagi. Seperti itu terus menerus. Belum lagi masalah lampu. Aku suka tidur dengan ruangan yang gelap sementara suamiku tidak suka.

Aku kembali terbangun karena suara dengkuran suamiku. Astaga, seumur hidup baru kali ini seranjang dengan orang yang kalau tidur berdengkur. Tapi apalah daya, masa gara-gara dengkuran mau cerai?

Malam kedua. Ada kejadian yang ngga kalah seru.

“Sayang berisik banget.”

Suamiku menatapku. Aku membalas tatapannya.

“Cintaku, aku ngga bisa tidur kalau belum dengar musik.”

“Tapi aku ngga bisa baca buku kalau ada suara berisik. Aku ngga bakalan bisa tidur kalau ngga baca buku.”

“Ya udah, kalau gitu aku dengar musiknya diluar kamar saja deh!”

“Loh! Jadi kamu lebih suka dengar musik sendiri daripada berduaan dengan aku dikamar?” tanyaku.

Suamiku cuma diam lalu beranjak pergi.

Pernah juga tuh ada pertengkaran kecil hanya gara-gara hal sepele.

“Aku maunya anak cewek. Biar ada yang nemenin masak nanti.”

“Aku mau anak cowok.”

“Kenapa?” Aku bertanya sambil menatapnya.

“Biar bisa dikasih nama Duta Klasik Adiwinata. Biar gantengnya kayak Dewa Klasik.”

“Hah? yang benar aja! Ngga! Masa anak kita mirip orang lain sih? Harus cewek! Biar gua bisa kasih nama Agnes Adiwinata. Biar bisa jago nyanyi kayak Agnes Monica.”

“Ya udah biar adil! Kembar cowok cewek aja deh!”

Nah siapa bilang menikah itu enak? Jadi bersyukurlah kalau masih jomblo dan masih berpacaran. Hehehehehehe…. Setiap hubungan memiliki konflik tersendiri. Konflik itu terkadang penting untuk saling mengenal antara satu sama lain asal konflik tersebut dapat terselesaikan. Sampai tua sepertinya setiap pasangan akan saling mempelajari pasangannya masing-masing. Ngga kebayang nanti kalau menghadapi suamiku yang akan puber ke dua. Demikian juga ketika aku nanti menopause.
Sarankan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
previous previous
 
Home | Profile | Contact Us | Advertise | Join Us
Desain website dikutip.com
All Right Reserved - tawanita | Inspiring For Woman
CreavindoGroup 2010 - 2012 ©
Copyright © 2012 Creative Globalindo Group - All rights reserved