Menjadikan Kelemahan Jadi Kekuatan - TAWANITA
Headlines News :

Menjadikan Kelemahan Jadi Kekuatan

Update TAWANITAJumat, 01 Juni 2012 | 14.19


Tawanita - Kita semua paling sedikit punya 1 sifat yang menjadi kelemahan kita. Mulai tidak tegas atau plin-plan, mulai dari hal kecil sampai hal besar, dan juga sifat pesimis yang selalu cemas bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk. Kabar baiknya adalah, kita bisa mengubah kelemahan ini menjadi kekuatan dengan mengubah prespektif atau cara kita memandang sesuatu.

Menurut Alan Downs Ph.D.,dalam bukunya The Half Empty Heart: A Supportive Guide for Breaking Free From Chronic Discontent, kebanyakan orang cenderung terlalu memikirkan kelemahan ketimbang fokus pada kekuatan-kekuatan mereka. Berikut, cara mengubah beberapa sifat negatif yang paling umum menjadi kekuatan.

1. Ubah sikap pesimistis menjadi realistis

Gunakan sifat dan bakat anda yang praktis dan realistis untuk mencari solusi dengan melihat sisi terang sambil mempersiapkan yang terburuk, saran Perry W. Buffington Ph.D., dalam bukunya Cheap Psychological Tricks for Parents. Jika Anda yakin, hujan lebat akan merusak pesta perkawinan Anda yang diselenggarakan di luar ruangan, buat rencana pendukung untuk memindahkan upacara ke dalam ruangan. Ungkapkan kerisauan Anda kepada pasangan Anda misalnya dengan berkata,”Saya yakin segala sesuatu akan berjalan lancar. Tapi saya pikir akan lebih baik jika kita juga mempersiapkan segala sesuatu jika hujan.” Dengan cara ini, orang-orang akan menilai Anda sebagai orang yang berpikir ke depan, bukan sebagai orang pesimis yang hanya melihat sisi negatif.

Tapi hati-hati jika anda tak bisa melihat sisi terang dalam situasi apa pun. Orang pesimis takut harapan-harapan mereka tak terpenuhi atau takut disakiti. Sikap seperti ini memang bisa mencegah timbulnya kekecewaan (Anda tak akan kecewa saat gagal mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik jika Anda tidak mendambakannya), tapi mengubah sifat pesimis bisa membuat Anda bahagia.

2. Ubah sikap menunda menjadi pemikir yang dalam

Daripada menghukum diri sendiri karena sifat suka menunda, lebih baik fokus pada kemampuan Anda dalam mempertimbangkan pilihan-pilihan. Pikirkan sesuatu yang tidak Anda laksanakan atau Anda tunda. Mencari pekerjaan misalnya. Lalu tentukan deadline selama seminggu untuk menyusun rencana. Gunakan 7 hari Anda berikutnya untuk riset keputusan Anda. Misalnya perusahaan apa yang menawarkan peluang-peluang terbaik? Keterampilan apa yang diperlukan untuk mendapatkan posisi yang tingakatannya lebih tinggi? Melengkapi diri dengan informasi-informasi menimbulkan rasa percaya diri dan momentum untuk bergerak ke depan. Saat tiba hari ke-7, Anda sudah siap mengirim resume Anda lewat pos

Buat yang suka menunda ini membuat kehidupan Anda mandek. Sering tak bisa menyelesaikan tugas tepat waktu atau sering terlambat membayar tagihan kartu kredit merupakan pertanda saatnya untuk berubah. Tetapkan dan lingkari tanggal dalam agenda Anda untuk membayar tagihan dan mneyelesaikan tugas. Siapkan waktu ekstra untuk mengantisipasi penundaan, saran Downs.

3. Ubah sikap suka mencela diri sendiri menjadi analitis

Buffington menyarankan menggunakan kesadaran diri yang tinggi untuk pertumbuhan pribadi. Dari pada terus memikirkan perilaku Anda yang salah saat menghadiri jamuan makan malam semalam (misalnya makan salad dengan garpu yang salah dan humor Anda gagal mengundang tawa), Buffington menyarankan untuk menganalisa kesalahan-kesalahan tersebut secara realistis. Pikirkan apa semua orang tahu atau peduli, bahwa Anda menggunakan peralatan makan yang salah. Lalu jadikan kesalahan ini sebagai peluang untuk perbaikan diri. Jika celaan Anda muncul dari dalam diri setelah itu, berhenti sejenak dan catat setiap pikiran negatif tersebut. Misalnya, atasan tidak menyukai Anda, baju Anda tidak bagus. Pikirkan satu langkah yang bisa Anda ambil untuk memperbaiki kelemahan ini. Misalnya dengan mengemukakan lebih banyak ide dalam rapat berikutnya atau minta saran berbusana dari teman yang modis.

Orang yang suka mencela diri sendiri akan menjadi masalah jika sikap ini membuat Anda tidak mengambil peluang-peluang yang berharga. Jika Anda melewatkan tugas bergengsi karena Anda merasa tidak punya pengalaman, tidak percaya diri atau kurang pintar, Anda akan membuat karier Anda akan lebih rusak ketimbang jika Anda menerima tugas tersebut dan melakukan beberapa kesalahan. Orang-orang akan mengingat usaha Anda ketimbang satu atau dari dua kesalahan yang Anda lakukan saat berupaya.

4. Ubah sikap impulsif menjadi spontan

Orang yang cepat mengambil keputusan sering paling baik dalam mengatasi keadaan gawat, ahli dalam presentasi mendadak atau mengadakan jamuan makan malam dadakan. Ubah dorongan yang kuat untuk mengerjakan sesuatu tanpa berpikir panjang menjadi spontanitas dengan bersikap fleksibel dan terbuka terhadap perubahan ketimbang terburu-buru atau gegabah. Sebagai contoh, jika mendadak muncul pemikiran kreatif di saat Anda mencoba mempersiapkan presentasi penting, coba tahan godaan untuk melaksanakan pemikiran tersebut. Kuatkan kemampuan Anda untuk memikirkan ide-ide presentasi tersebut dan mengajak kolega untuk brainstorming dadakan. Mengubah kecenderungan terlalu cepat bertindak sehingga menjadi lebih konstruktif dapat membantu Anda mencapai hasil yang jauh lebih baik.

Buat yang sering melontarkan komentar yang tidak tepat saat rapat atau berkumpul dengan sanak famili. Ini berisiko merusak hubungan personal Anda, hubungan profesional, termasuk merusak reputasi Anda. Sebelum bicara, lebih baik bayangkan respons orang lain tentang apa yang Anda katakan. Cara ini bisa menghambat dorongan Anda mengungkapkan pendapat secara keras dan memberi Anda waktu untuk memikirkan apakah pernyataan Anda itu pantas atau bermanfaat jika dikemukakan.

Jika impulsif mendorong Anda membuat keputusan yang tergesa-gesa, baik keputusan besar (beli mobil baru atau cari pekerjaan baru) ataupun keputusan kecil (memperbaiki sol sepatu yang rusak) coba lakukan oleh mental yang berikut ini. Bayangkan Anda duduk di belakang kemudi, jalan ke dalam kantor baru, atau mengenakan sepatu itu. Pikirkan apakah hal ini sesuai dengan hidup Anda. Apakah keuangan Anda cukup untuk beli mobil itu, pekerjaan itu fleksibel dan sepatu itu menjadi nyaman dipakai? Jedah sementara ini dapat membuat Anda membuat keputusan yang paling cerdas.

Nah itu beberapa tips untuk memperbaiki diri. Semoga bermanfaat untuk Anda
Sarankan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
previous previous
 
Home | Profile | Contact Us | Advertise | Join Us
Desain website dikutip.com
All Right Reserved - tawanita | Inspiring For Woman
CreavindoGroup 2010 - 2012 ©
Copyright © 2012 Creative Globalindo Group - All rights reserved