Kekuatan Dan Pengorbanan Seorang Ibu - TAWANITA
Headlines News :

Kekuatan Dan Pengorbanan Seorang Ibu

Update TAWANITAMinggu, 03 Juni 2012 | 14.14



Tawanita
- Suatu ketika, hiduplah dua suku di pegunungan Andes. Satu suku tinggal di lembah-lembah, sedangkan suku yang lain tinggal di atas gunung. Suatu hari, suku gunung menyerang suku lembah dan menjarah seluruh isi desa. Mereka menculik seorang bayi dari salah satu keluarga suku lembah dan membawanya ke atas gunung.

Orang-orang suku lembah tidak tahu bagaimana mendaki gunung. Mereka tidak tahu jalan mana yang digunakan oleh suku gunung. Mereka tidak tahu dimana letak desa suku gunung. Juga, tidak tahu bagaimana mengikuti jejak-jejak suku gunung di tebing-tebing gunung itu.

Tapi, meski pun begitu, mereka mengirim para prajurit terbaik mereka untuk memanjat gunung dan membawa pulang bayi mereka.

Prajurit pertama mencoba memanjat tebing diikuti yang lain. Ketika prajurit pertama gagal, mereka semua pun gagal. Mereka mencoba lagi dengan cara lain. Namun, gagal. Setelah berhari-hari mereka mendaki, mereka hanya bisa memanjat beberapa ratus kaki saja.

Suku lembah kehilangan harapan dan putus asa. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke desa saja. Semua upaya dilakukan namun gagal.

Ketika mereka sedang bersiap-siap untuk kembali ke desa, tiba-tiba mereka melihat ibu dari bayi yang diculik itu sedang menuruni tebing gunung melewati mereka, sambil menggendong bayinya. Mereka terkejut sekali, bagaimana si ibu itu bisa menuruni tebing yang justru mereka sendiri gagal untuk mendakinya? Bagaimana si ibu itu bisa memanjat tebing-tebing itu mengalahkan mereka? Terlebih lagi, mereka melihat si bayi itu telah terselamatkan. Bagaimana mungkin?

Seorang prajurit menyambut ibu itu dan bertanya, "Wahai ibu, kami gagal mendaki tebing ini. Bagaimana engkau melakukan semua ini, mengalahkan seluruh prajurit terkuat? Bagaimana bisa? Engkau belum pernah menjadi prajurit!"

Ibu itu mengangkat bahu dan berkata, "Sebab bayi yang diculik itu bukanlah bayimu. Dan, kalian semua belum pernah menjadi Ibu."

-(The Mountain, Jim Stovall)

===

PUISI UNTUK IBU

Besar pengorbanan yang Engkau berikan
tak satu’pun langkah’mu yg tak berarti di hidupku
kau keluarkan semua tenaga’mu untuk melahirkan’ku
meski semua yg terbaik telah ku berikan pada’mu
itu semua tak akan bisa menggantikan semua

Secoret kata ini, kutuliskan
betapa besar pengorbanan’mu untuk anak’mu
kini aku bisa memahami,
betapa berartinya diri’mu di dunia’ku

Tak mampu aku membalas semua pengorbanan’mu
hanya menghormati dan memberi yg terbaik untuk’mu
meski tak besar,aku terus berusaha untuk bisa membuat diri’mu tersenyum melihat anak’mu
IBU terimakasih, kasih dan pengorbanan’mu akan terus aku ingat

Saudara-Saudariku yang baik, janganlah kalian pernah menyakiti hati ibu kalian,ingatlah semua pengorbanan beliau untuk membesarkanmu hingga detik ini.

KASIH IBU SEPANJANG MASA _ KASIH ANAK SEPANJANG GALAH.

===

[ ~,~ Tidak terasa setahun sudah Almarhumah Mamah berada disisi-NYA ~,~]

Engkau Mamahku telah membuktikan kasih sayangmu tiada batas hingga akhir hayatmu,

Engkau bagai pelita dan penerang dalam hidupku dan anak cucumu,

Sebagai pegayom anak-anakmu, pengorbananmu tiada terhingga walau beban demikian berat, tetapi engkau masih bisa tersenyum dikala anakmu bahagia,

Sebagai guru, pengalaman hidupmu begitu besar dan sangat berharga bagi anakmu untuk menjalani hidup,

Kesederhanaanmu, membuat kami semua kagum dan menjadikan pelajaran yang sangat berharga,

Ketulusan dan kasih sayangmu membuat kami semua anak-anakmu sangat kehilangan.
Sarankan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
previous previous
 
Home | Profile | Contact Us | Advertise | Join Us
Desain website dikutip.com
All Right Reserved - tawanita | Inspiring For Woman
CreavindoGroup 2010 - 2012 ©
Copyright © 2012 Creative Globalindo Group - All rights reserved