Tawanita - Gejala Diabetes Mellitus Tipe 2 terjadi secara perlahan sampai terjadi gangguan yang tampak jelas. Pada awalnya, gejala yang ditimbulkan dari Diabetes Mellitus Tipe 2 ini hampir sama dengan gejala yang ditimbulkan dari diabetes tipe I yaitu : mudah lelah dan kekurangan tenaga tanpa diketahui penyebabnya, sering buang air kecil, cepat lapar dan haus dan mudah sakit berkepanjangan. Seringkali gejala-gejala tersebut dianggap sebagai keletihan akibat bekerja sehingga mereka cenderung mengabaikan begitu saja. Akibatnya timbullah Diabetes Mellitus Tipe 2.
Untuk mendeteksi apakah seseorang menderita penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2, orang awam biasanya melakukan uji urine secara mandiri, yaitu dengan cara membiarkan air kencing tanpa disiram air. Jika dikerubuti semut, maka diduga orang tersebut menderita diabetes. Namun ada cara yang lebih mudah untuk mendeteksi Diabetes Mellitus Tipe 2, yaitu dengan cara mengenali gejala-gejala yang ditimbulkannya. Ada beberapa gejala yang ditimbulkan oleh Diabetes Mellitus Tipe 2 ini yang patut kita waspadai.
Gejala-gejala tersebut antara lain :
Pandangan kabur biasanya dialami oleh penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 yang sudah akut. Kaburnya penglihatan ini disebabkan tertutupnya lensa mata akibat menebalnya suatu lapisan yang terbentuk oleh gula. Jika tidak segera diobati maka dapat menyerang bagian lensa mata, retina bahkan dapat menyebabkan kebutaan.
Disfungsi ereksi banyak terjadi pada penderita diabetes pria, terutama pada usia yang telah lanjut. Sebenarnya disfungsi ereksi ini tidak disebabkan secara langsung oleh diabetes, melainkan karena faktor kegemukan dan faktor psikologis. Pada orang yang mengalami kegemukan, ketika sedang berhubungan intim akan membuat cepat lelah. Hal ini disebabkan jantung harus bekerja ekstra keras untuk menggerakkan tubuh yang kelebihan berat dan untuk memasok darah ke penis sehingga terjadilah disfungsi ereksi.
Jika terjadi seperti ini, sebaiknya penderita jangan minum obat penguat libido sembarangan. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memakai obat-obatan tersebut.
Hampir semua penderita penyakit diabetes mengalami gejala kelelahan. Gejala ini timbul karena di dalam jaringan tubuh terjadi kekurangan suplai gula darah akibat terhambat di pembuluh darah. Di sisi lain, gula darah yang menumpuk pada pembuluh darah akan mengakibatkan darah menjadi kental dan alirannya menjadi lambat sehingga menyebabkan gangguan suplai oksigen yang dibawa oleh darah. Padahal tubuh memerlukan oksigen untuk membakar gula dalam darah menjadi energi. Akibat kekurangan oksigen itulah muncul gejala kelelahan.
Biasanya penderita diabetes mengalami gejala ini tanpa diketahui penyebabnya dan menganggapnya sebagai kelelahan karena habis bekerja. Akibatnya mereka hanya membiarkan gejala ini hanya dengan minum obat anti lelah atau multivitamin. Mereka tidak sadar bahwa mereka telah mengidap penyakit diabetes.
- Mengalami infeksi yang penyembuhannya lambat atau sering
Gejala khas lainnya yang ditimbulkan oleh diabetes yaitu jika penderita mengalami luka pada bagian tubuh, maka proses penyembuhannya berjalan lambat. Lambatnya proses penyembuhan tersebut disebabkan menyempitnya pembuluh darah sehingga suplai darah menjadi berkurang. Karena suplai darah yang berkurang, kuman dapat menginfeksi dan menyebar lebih cepat. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, maka dapat menyebabkan kebusukan pada luka yang pada akhirnya harus dilakukan tindakan amputasi agar tidak menjalar ke bagian tubuh yang lain.
Gejala meningkatnya nafsu makan sering disebut juga poliphagi. Gejala ini muncul karena berkurangnya cadangan gula di dalam tubuh, walaupun sebenarnya kadar gula dalam darah tinggi. Hal ini disebabkan ketidakmampuan insulin dalam mendistribusikan gula sebagai sumber energi dalam tubuh sehingga membuat tubuh merasa lemas. Akibatnya penderita diabetes sering muncul keinginan untuk makan terus menerus.
Gejala meningkatnya rasa haus disebut juga polidipsi. Gejala ini muncul akibat tubuh terlalu banyak mengeluarkan urine sehingga keinginan untuk minum terus menerus tidak dapat dihindari sebagai pengganti cairan yang keluar. Rasa haus ini akan muncul terus menerus selama kadar gula dalam darah tidak terkontrol dengan baik. Sebaliknya minum secara terus menerus dapat menyebabkan penderita ingin buang air kecil terus menerus.
- Peningkatan buang air kecil
Gejala meningkatnya buang air kecil disebut juga poliuri. Banyaknya urine yang dikeluarkan disebabkan karena berlebihnya kadar gula dalam darah sehingga dapat merangsang tubuh untuk mengeluarkan kelebihan gula tersebut melalui ginjal bersama urine (air kencing). Gejala ini biasanya sering muncul pada malam hari ketika penderita diabetes sedang istirahat malam, dimana pada saat itu kadar gula dalam darah relatif lebih tinggi daripada siang hari.
Jika Anda, keluarga, teman atau saudara Anda yang mengalami beberapa gejala seperti di atas, maka sebaiknya segeralah memeriksakan diri ke dokter. Dengan memeriksakan diri ke dokter Anda dapat memastikan kondisi kesehatan Anda saat ini.
Jangan sampai terlambat dalam memeriksakan kondisi penyakit diabetes Anda, karena penyakit ini berbahaya dan tidak dapat disembuhkan. Jika terlambat, timbulnya penyakit komplikasi seperti kebutaan, jantung, hipertensi, stroke dan penyakit berbahaya lainnya menghantui Anda. Oleh karena itu segeralah periksa kondisi kesehatan Anda sekarang juga.
Ingat!