Tawanita - Terdapat berbagai alasan mengapa sebagian wanita memutuskan untuk melakukan bedah plastik payudara. Agar lebih cantik, lebih PD. Bagi beberapa pasien bedah plastik, perubahan sekecil apapun dapat menimbulkan efek psikologis yang luar biasa.
Dokter bedah plastik ternama asal Brazil yang kini berpraktik di Singapura, Dr Marco Faria-Correa, mengatakan, dokter bedah yang baik harus menginformasikan pada calon pasien keuntungan dan resiko dari bedah plastik. Misalnya terdapat resiko komplikasi dan munculnya keloid.
"Pencangkokan payudara yang terlalu berat secara artifisial, juga bisa berdampak buruk bagi punggung dan tubuh. Selain itu, bra pendukung yang dipakai oleh mereka akan bertambah ketat sehingga, menyebabkan pundak sakit," kata Dr Marco.
Gaya hidup payudara besar bisa menjadi beban bagi wanita. Aktivitas sederhana seperti joging dan menari bisa menjadi tidak praktis lagi dan menjadi penghambat. Payudara yang terlalu besar juga bisa menyebakan sakit di leher.
Berkaitan dengan aspek negatif memiliki payudara besar, para pasien kerap diminta untuk tidak memilih ukuran yang terlalu besar, meskipun kadang bujukan ini tidak berhasil. Taktik paling efektif bagi Dr Marco adalah dengan mengucapkan kata ajaib 'FAT'.
"Sederhana saja, dengan memberi tahu seorang wanita bahwa implan payudara yang sangat besar akan membuatnya terlihat gemuk, biasanya pola pikirnya akan berubah."
Dr Marco menambahkan, "Seorang ahli bedah berpengalaman adalah seseorang yang dapat melihat dengan mata setiap detailnya, mendengarkan keinginan pasien dan memilih jenis implan yang sesuai, sehingga hasil akhir dari bedah plastik payudara, tidak akan ada tandingannya," ungkap Dr Marco.
Untungnya, pembesaran payudara bagi kebanyakan wanita tidak lagi berkiblat pada Pamela Anderson atau Dolly Parton.
Tren sekarang adalah payudara yang terlihat sealami dan seproporsional mungkin, yang mana Dr Marco berpendapat sebagai tren yang sangat menjanjikan.
Jaman sekarang, dengan pilihan jenis implan yang sangat luas, pasien dapat memilih bukan saja ukuran tetapi juga bentuk, kekenyalan dan ketinggian payudara. Pilihan luar biasa tetapi ada harganya!
Dr Marco mengakui bahwa dia bukanlah ahli bedah yang murah tetapi seperti menyukai keotentikan tas Louis Vuitton – kamu mesti bersedia membayar harga untuk kualitas dan gengsi tinggi.
"Ketika mempertimbangkan bedah kosmetik, jangan coba-coba untuk berhemat. Usahakan untuk tidak mencari dokter bedah plastik yang termurah," katanya.
"Harga implan premium untuk payudara saja berkisar pada SGD 3.000, jadi jika kamu bertemu dokter bedah yang dengan harga paket operasi dna implan lebih murah dari harga implan itu sendiri, sebaiknya kamu ragukan kualitas dan keamanan dari operasi tersebut," tambah Dr Marco.