Tawanita - Seorang pemuda bernama Rio yang berusia delapan belas tahun akan segera lulus dari SMAnya. Sudah lama Rio menginginkan sebuah sepeda motor baru yang jual di sebuah Show room sepeda motor. Tahu jika kedua orang tuanya dapat membelikanya, dia memberi tahu apa yang dia inginkan pada orang tuanya.
Ketika hari kelulusan SMA semakin dekat, Rio menunggu kabar dari kedua orang tuanya apakah permintaanya terpenuhi untuk di belikan sebuah sepeda motor baru sebagai hadiah kelulusanya. Dan sepulang dari kelulusan di sekolah. Setiba di rumah, Rio betemu dengan kedua orang tuanya di teras rumah dan kedua orang tua Rio memang menunggu dia pulang, kedua orang tuanya mengatkan bahwa mereka sangat mencintai dan bangga terhadap Rio. Orang tuanya memberikan sebuah kotak berlapis kertas kado yang terbungkus rapi sebagai hadiah kelulusannya.
Dengan rasa penasaran yang tinggi Rio membuka hadiah itu, dan ternyata isinya adalah sebuah buku. Seketika dengan nada kecewa dan marah Rio mengatakan, ”Dengan semua kekayaan yang Ayah dan Ibu punyai, Aku hanya kalian beri sebuah sebuah buku? “. Tanpa bekata apapun lagi Rio pergi meninggalkan kedua orang tuanya tanpa membawa buku tersebut.
Sudah 13 tahun berlalu dan Rio telah menjadi orang yang sukses dan tinggal jauh dari rumah kedua orana tuanya. Rio memiliki banyak bisnis yang di kembangkanya. Terasa sempurna, Rio juga memiliki sebuah keluarga yang bahagia. Rio ingat bahwa kedua orang tuanya saat ini mungkin sudah sangat tua dan waktunya untuk bertemu dengan kedua orang tuanya karena Rio tidak lagi bertemu dengan mereka sejak beberapa hari setelah kelulusan SMAnya. Ketika Rio bersiap-siap menemui kedua orang tuanya Rio mendapat telpon dari Pamanya bahwa kedua orang tuanya telah meniggal dunia karena terserang penyakit dan Rio di minta untuk mengurusi pemakaman dan dokumen-dokumen penting warisan ayahnya.
Rio mulai mencari-cari dokumen penting kedua orang tuanya dan tak sengaja Rio menemukan buku yang dulu di berikan padanya, buku yang di hadiahkan pada hari kelulusan Rio. Dengan air mata yang mulai menetes, Rio membuka halaman-halaman dalam bukunya. Ketika dia membalik halaman di tengah buku itu, Rio menemukan sebuah amplop yang di letakan di dalam buku itu.
Ketika Rio membuka isi amplop itu, ada sebuah kwitansi yang bertuliskan DIBAYAR LUNAS dengan alamat tempat Show room penjual sepeda motor yang di kaguminya dulu terdapat juga sebuah kunci di sampingnya.
Banyak orang telah kehilangan kesempatan terbaik mereka untuk mendapatkan sebuah pembaruhan hanya karena mereka tidak mendapatkan bentuk hadiah yang merekan inginkan. Bukalah Pikiran Anda kawan!
” Satu-satunya jalan yang tepat untuk bergerak kedepan adalah melihat keadaan saat ini dengan jernih dan terus-menerus memperbaikinya”
Ketika hari kelulusan SMA semakin dekat, Rio menunggu kabar dari kedua orang tuanya apakah permintaanya terpenuhi untuk di belikan sebuah sepeda motor baru sebagai hadiah kelulusanya. Dan sepulang dari kelulusan di sekolah. Setiba di rumah, Rio betemu dengan kedua orang tuanya di teras rumah dan kedua orang tua Rio memang menunggu dia pulang, kedua orang tuanya mengatkan bahwa mereka sangat mencintai dan bangga terhadap Rio. Orang tuanya memberikan sebuah kotak berlapis kertas kado yang terbungkus rapi sebagai hadiah kelulusannya.
Dengan rasa penasaran yang tinggi Rio membuka hadiah itu, dan ternyata isinya adalah sebuah buku. Seketika dengan nada kecewa dan marah Rio mengatakan, ”Dengan semua kekayaan yang Ayah dan Ibu punyai, Aku hanya kalian beri sebuah sebuah buku? “. Tanpa bekata apapun lagi Rio pergi meninggalkan kedua orang tuanya tanpa membawa buku tersebut.
Sudah 13 tahun berlalu dan Rio telah menjadi orang yang sukses dan tinggal jauh dari rumah kedua orana tuanya. Rio memiliki banyak bisnis yang di kembangkanya. Terasa sempurna, Rio juga memiliki sebuah keluarga yang bahagia. Rio ingat bahwa kedua orang tuanya saat ini mungkin sudah sangat tua dan waktunya untuk bertemu dengan kedua orang tuanya karena Rio tidak lagi bertemu dengan mereka sejak beberapa hari setelah kelulusan SMAnya. Ketika Rio bersiap-siap menemui kedua orang tuanya Rio mendapat telpon dari Pamanya bahwa kedua orang tuanya telah meniggal dunia karena terserang penyakit dan Rio di minta untuk mengurusi pemakaman dan dokumen-dokumen penting warisan ayahnya.
Rio mulai mencari-cari dokumen penting kedua orang tuanya dan tak sengaja Rio menemukan buku yang dulu di berikan padanya, buku yang di hadiahkan pada hari kelulusan Rio. Dengan air mata yang mulai menetes, Rio membuka halaman-halaman dalam bukunya. Ketika dia membalik halaman di tengah buku itu, Rio menemukan sebuah amplop yang di letakan di dalam buku itu.
Ketika Rio membuka isi amplop itu, ada sebuah kwitansi yang bertuliskan DIBAYAR LUNAS dengan alamat tempat Show room penjual sepeda motor yang di kaguminya dulu terdapat juga sebuah kunci di sampingnya.
Banyak orang telah kehilangan kesempatan terbaik mereka untuk mendapatkan sebuah pembaruhan hanya karena mereka tidak mendapatkan bentuk hadiah yang merekan inginkan. Bukalah Pikiran Anda kawan!
” Satu-satunya jalan yang tepat untuk bergerak kedepan adalah melihat keadaan saat ini dengan jernih dan terus-menerus memperbaikinya”