Tawanita - Aisyah berkata, “Aku telah diberi sembilan hal yang tidak diberikan kepada perempuan manapun setelah Maryam binti ‘Imran, yaitu sebagai berikut :
1. Jibril pernah menjelma dalam rupaku, datang kepada Rosulullah SAW dalam waktu senggangnya, dan menyuruh beliau untuk menikahiku.
2. Rasulullah SAW menikahiku dalam keadaan perawan, dan beliau tidak menikahi perawan selain diriku.
3. Rasulullah SAW menghembuskan nafas terakhir sementara kepalanya berada dipangkuanku.
4. Rasulullah SAW dikuburkan di dalam rumahku.
5. Para malaikat seelalu menjaga rumahku.
6. Aku adalah putri khalifah dan orang kepercayaan beliau.
7. Ayat ttg pembelaanku turun dari langit.
8. Aku diciptakan sebagai perempuan baik yang mendaampingi orang terbaik.
9. Aku telah dijanjikan akan mendapatkan ampunan dan rezeki yang mulia” (HR Al Bukhari)
di poin yang ke 7, ayat tentang pembelaan untuk aisyah adalah QS An Nuur : 26 -yang sering kita bicarakan :p – ”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).”
banyak timbul pertanyaan, mengapa bisa ada wanita sholehah yang pada akhirnya mendapat jodoh lelaki bejat? mengapa kaedah yang baik dapet yang baik, yang buruk dpt yg buruk tidak berlaku? Nah, harusnya kita liat dulu konteks ayat ini. Ayat ini lebih menekankan pada nasihat untuk kita agar selalu memperbaiki diri.
Aisyah, adalah istri nabi yang ahli ilmu faraidh (waris), tabib (tak pernah belajar secara khusus ttg ilmu pengobatan tetapi selalu mengamati para tabib jika sedang melakukan pengobatan dan ilmu itu tidak lepas darinya), lalu juga penghafal hadits (2210 hadits. pakar hadits selain urwah bin zubair, abu hurairah, dan anas bin malik).
Bercerita tentang aisyah, sebenarnya sangat dekat pembicaraan kita pada masalah kerumahtanggaan. Aisyah ditarbiyah langsung oleh Rosulullah tentang ini. sedangkan perawi hadits yang lain tidak mengalaminya.
Terdapat wasiat Rosulullah untuk Aisyah yang penting untuk diingat oleh para muslimah. bisa dibaca disini :
Pada sesi diskusi, ada pertanyaan begini. Mengapa Islam selalu membahas tentang keutamaan istri yang diperintahkan berbakti pada suami? dan tidak ada sama sekali hadist yang menyinggung tentang keutamaan suami yang berbakti pd istrinya?
Ustadzah menjelaskan bahwa pertanyaan inilah yang sering digunakan para feminis untuk menyerang islam karena terkesan mengesampingkan kaum wanita. Sungguh bahwa ini adalah satu satu bentuk ghozwul fikr. Maka kita perlu kembali pada Al Qur’an. Tengok QS an nisa’ : 34 yang memuat kisah asma’ yang protes pada Rosulullah. Lebih jelasnya liat tafsir aja ya ^^v quote yang saya catat disini adalah, bahwa
Kebaikan seorang laki-laki ada pada kacamata istrinya. Karena kelak, istri menjadi saksi bagi kebaikan laki-laki tersebut.
KRPH ini disampaikan oleh ustadzah asri dan ditulis dengan beberapa perubahan. Yok, belajar menjadi Aisyah!
2. Rasulullah SAW menikahiku dalam keadaan perawan, dan beliau tidak menikahi perawan selain diriku.
3. Rasulullah SAW menghembuskan nafas terakhir sementara kepalanya berada dipangkuanku.
4. Rasulullah SAW dikuburkan di dalam rumahku.
5. Para malaikat seelalu menjaga rumahku.
6. Aku adalah putri khalifah dan orang kepercayaan beliau.
7. Ayat ttg pembelaanku turun dari langit.
8. Aku diciptakan sebagai perempuan baik yang mendaampingi orang terbaik.
9. Aku telah dijanjikan akan mendapatkan ampunan dan rezeki yang mulia” (HR Al Bukhari)
di poin yang ke 7, ayat tentang pembelaan untuk aisyah adalah QS An Nuur : 26 -yang sering kita bicarakan :p – ”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).”
banyak timbul pertanyaan, mengapa bisa ada wanita sholehah yang pada akhirnya mendapat jodoh lelaki bejat? mengapa kaedah yang baik dapet yang baik, yang buruk dpt yg buruk tidak berlaku? Nah, harusnya kita liat dulu konteks ayat ini. Ayat ini lebih menekankan pada nasihat untuk kita agar selalu memperbaiki diri.
Aisyah, adalah istri nabi yang ahli ilmu faraidh (waris), tabib (tak pernah belajar secara khusus ttg ilmu pengobatan tetapi selalu mengamati para tabib jika sedang melakukan pengobatan dan ilmu itu tidak lepas darinya), lalu juga penghafal hadits (2210 hadits. pakar hadits selain urwah bin zubair, abu hurairah, dan anas bin malik).
Bercerita tentang aisyah, sebenarnya sangat dekat pembicaraan kita pada masalah kerumahtanggaan. Aisyah ditarbiyah langsung oleh Rosulullah tentang ini. sedangkan perawi hadits yang lain tidak mengalaminya.
Terdapat wasiat Rosulullah untuk Aisyah yang penting untuk diingat oleh para muslimah. bisa dibaca disini :
Pada sesi diskusi, ada pertanyaan begini. Mengapa Islam selalu membahas tentang keutamaan istri yang diperintahkan berbakti pada suami? dan tidak ada sama sekali hadist yang menyinggung tentang keutamaan suami yang berbakti pd istrinya?
Ustadzah menjelaskan bahwa pertanyaan inilah yang sering digunakan para feminis untuk menyerang islam karena terkesan mengesampingkan kaum wanita. Sungguh bahwa ini adalah satu satu bentuk ghozwul fikr. Maka kita perlu kembali pada Al Qur’an. Tengok QS an nisa’ : 34 yang memuat kisah asma’ yang protes pada Rosulullah. Lebih jelasnya liat tafsir aja ya ^^v quote yang saya catat disini adalah, bahwa
Kebaikan seorang laki-laki ada pada kacamata istrinya. Karena kelak, istri menjadi saksi bagi kebaikan laki-laki tersebut.
KRPH ini disampaikan oleh ustadzah asri dan ditulis dengan beberapa perubahan. Yok, belajar menjadi Aisyah!